Jumat, 26 Agustus 2011

70% Mahasiswa AS Tidak Beli Buku karena Mahal

ACEH MINUTES] AMERIKA SERIKAT - Membeli buku pelajaran saat kuliah dinilai memberatkan mahasiswa. Setidaknya ini diungkapkan oleh hasil survei terbaru yang dilakukan organisasi non-profit untuk konsumen, U.S. Public Interest Research Group. 

U.S. Public Interest menyebutkan, tujuh dari 10 mahasiswa mengaku tidak membeli buku pelajaran setidaknya satu kali, karena harganya dinilai terlalu tinggi. Bahkan di satu kampus, banyak mahasiswa yang tidak mau atau tidak mampu membeli buku. Padahal ini salah satu hal yang membantu keberhasilan akademis.

"Mahasiswa mengaku buku sangat penting untuk pendidikan, tetapi biaya yang tinggi membuat mereka melanggarnya. Hasil survei ini menggarisbawahi solusi kebutuhan mendesak dengan harga yang terjangkau," ujar advokat untuk pendidikan tinggi di grup peneliti, Rich Williams seperti dikutip dariChronicle, Jumat (26/8/2011).

Survei tersebut dilakukan atas 1.905 mahasiswa di 13 kampus di Amerika Serikat, termasuk di dalamnya dua universitas universitas negeri dan community colleges. Namun survei ini tidak memaparkan adanya konsekuensi akademis bagi siswa yang tidak membeli buku pelajaran, atau memprediksi mahasiswa seperti apa yang paling mungkin tidak membeli buku yang harganya mahal.

Tapi 78 persen mahasiswa yang tidak membeli buku pelajaran mengaku, pihak kampus menilai performa mereka di kelas buruk. Meskipun mereka telah meminjam atau berbagi buku pelajaran dengan teman sekelas. sumber: okezone.com