kampus

LPM Unsyiah & UNP Gagas Kerja Sama Media Online

BANDA ACEH | ACEH MINUTES – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Detak Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh menggagas kerja sama pemberitaan media online dengan LPM Ganto Universitas Negeri Padang (UNP).

Kerja sama ini disepakati dalam pertemuan antara kedua LPM di Banda Aceh, Selasa (13/9), untuk mengembangkan media mahasiswa yang dikelola secara online disamping cetak oleh kedua lembaga pers kampus.

Pemimpin Umum LPM Detak, Reja Hidayat mengatakan, kerja sama ini digagas agar pemberitaan di media kampus yang dikelola masing-masing LPM tersebut bervariasi sehingga memberi nilai lebih bagi masyarakat kampus serta untuk meningkatkan lagi kapasitas jurnalis kampus.

“Kami misalnya, konsen di pemberitaan tentang Unsyiah, begitu juga dengan Ganto yang konsen dengan isu-isu di kampusnya UNP. Dengan adanya kerja sama ini kami bisa saling tukar berita, namun tetap menyebut sumber beritanya sesuai etika jurnalistik,” katanya.

Antara Sumetera Barat (Sumbar) dan Aceh diakuinya memiliki hubungan erat secara budaya sejak dulu sehingga kerja sama ini diharapkan semakin memperkuat hubungan antarmahasiswa kedua provinsi itu.

Di Unsyiah, aku Reja, banyak mahasiswa asal Sumbar yang menuntut ilmu, begitu juga dengan Perguruan Tinggi di Sumbar, diyakini banyak mahasiswa asal Aceh. Di mana mereka dinilai membutuhkan informasi terbaru tentang kampung asal mereka.

Reja mengatakan, situs berita kampus yang dikelola LPM menjadi media alternatif bagi warga tentang hal-hal diabaikan oleh media komersil, khususnya informasi tentang kegiatan-kegiatan di kampus.

Menurut Reja, hubungan LPM Detak dengan LPM Ganto selama ini sangat baik. Mereka selalu saling kirim tabloid-tabloid yang diterbitkan masing-masing LPM. Hal itu juga dilakukan dengan LPM lainnya di Indonesia.

Di tengah minimnya perhatian pihak rektorat terhadap pengembangan media kampus di Unsyiah, kata Reja, LPM Detak kini sedang berupaya untuk fokus pada pemberitaan media online karena biayanya lebih murah ketimbang mencetak tabloid.

Sementara Pemimpun Umum LPM Ganto, Sari menyambut baik gagasan ini dan mereka akan membahas kembali teknisnya sekembali ke Sumbar nanti.

Sekira 20 pegiat LPM Ganto melakukan kunjungan kerja sekaligus silaturrahmi ke LPM Detak Unsyiah sejak kemarin. Selain menginap di sana, mereka juga bertukar pikiran soal pengelolaan media kampus.

Di sela kunjungan, mereka menyempatkan diri bersilaturrahmi ke LPM Lensa Universitas Muhammadyah Banda Aceh, sekolah Muharram Journalism College serta beberapa media lokal yang terbit di Banda Aceh.
sumber: okezone




Pelantikan Rektor UTU Meulaboh Ricuh

Foto: Dedi Iskanadar/serambi
ACEH MINUTES] MEULABOH - Pelantikan Rektor Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh yang berlangsung Jumat (26/8) sekitar pukul 15.10 WIB di aula Setdakab setempat berlangsung ricuh. Sekelompok mahasiswa yang tak menerima pelantikan Ir Malik Ali sebagai Rektor UTU definitif melangsungkan protes ketika Bupati Aceh Barat H Ramli MS hendak melakukan serah terima jabatan, sekaligus melakukan pengambilan sumpah jabatan terhadap Rektor Ir Malik Ali.

Para mahasiswa di bawah komando Romi Saputra Jaya yang semula duduk di bagian belakang undangan, langsung menerobos ke hadapan pengunjung. Bahkan dengan sigap para mahasiswa langsung menuju ke podium utama dan berbicara di hadapan hadirin yang menyatakan pelantikan rektor defitif di UTU Meulaboh tidak sah. Sambil meneriakkan yel-yel slogan mahasiswa, para mahasiswa juga meminta pelantikan yang akan dilakukan oleh Bupati Aceh Barat H Ramli MS terhadap rektor Ir Malik Ali itu segera dihentikan. Sontak sejumlah pengunjung yang sebelumnya khidmat mengikuti acara langsung tegang.

Kendati Bupati Ramli MS berupaya meminta mahasiswa untuk tidak mengganggu jalannya pelantikan, namun aksi tersebut tak digubris oleh mahasiswa yang mulai emosi. Bahkan petugas Satpol PP yang semula melakukan penjagaan nyaris dibuat tak berkutik oleh kelompok mahasiswa sehingga membuat seisi aula semakin kacau balau. Di saat genting itu, sejumlah petugas Satpol PP berusaha mengamankan Bupati Ramli yang dikhawatirkan akan terjadinya hal-hal yang tak diinginkan dari amukan mahasiswa. Apalagi antara mahasiswa dan Satpol PP yang berusaha mengamankan kericuhan nyaris terjadinya bentrok, karena para mahasiswa yang tampak emosi dan brutal berupaya membela teman mereka yang akan diamankan petugas.

Kendati situasi kacau, namun pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Rektor UTU Meulaboh tetap saja dilakukan hingga usai. Setelah melakukan pelantikan, dalam pengawalan ekstra ketat, Bupati Ramli melakukan pidato di antara kerumunan mahasiswa yang dijaga oleh petugas Satpol PP. Dalam pidatonya, Bupati mengatakan, pemilihan dan pelantikan Rektor UTU Meulaboh itu berdasarkan hasil rapat senat yang berhasil memilih para pengurus Yayasan Pendidikan Teuku Umar Johan Pahlawan (Yapentujopa).

Bupati Ramli MS juga menegaskan pemilihan Rektor UTU juga sesuai dengan SK Mendiknas tentang pemilihan rektor, serta Undang-Undang Pendidikan, serta aturan yang berlaku. Sehingga keputusan pelantikan itu dilakukan sesuai dengan mekanisme dan aturan yang berlaku. “Pelantikan rektor ini tak ada kaitannya dengan mahasiswa, karena tugas mahasiswa itu untuk belajar,” kata Ramli yang disambut tepuk tangan para hadirin. 

Dilempar kursi
Saat sedang berpidato, seorang mahasiswa yang tak menerima pidato itu berupaya melemparkankursi besi ke arah Bupati Aceh Barat H Ramli MS. Namun sang mahasiswa itu langsung diamankan oleh petugas. Setelah proses pelantikan selesai, Bupati Ramli MS beserta unsur muspida, pejabat, kalangan akademis, tokoh masyarakat, ulama, serta pimpinan ormas langsung memberikan selamat kepada rektor terpilih yang turut dikawal ketat petugas Satpol PP. Bahkan saat akan kembali ke kenderaan dinasnya jenis Toyota Land Cruiser BL 1 E hijau tua, Bupati Ramli MS juga dikawal ketat oleh petugas Satpol PP. (serambinews)






Asyik, Ribuan Mahasiswa di Makassar Bisa Mudik Gratis

foto: blog.galihsatria.com
ACEH MINUTES] JAKARTA - Ribuan mahasiswa di Makasssar, Sulawasi Selatan (Sulsel), mendapatkan kesempatan mudik gratis ke kampung halamannya di enam kabupaten di Sulsel, Sabtu (27/8/2011) siang ini.

Sekira 1.200 mahasiswa tersebut secara serentak mudik ke kampung halamannya masing-masing secara gratis dengan armada angkutan daerah. Bertempat di terminal Mallengkeri, Makassar, Pemerintah setempat mengantar para mahasiswa keenam kabupaten kota tersebut.

Ada pun kota tujuan para mahasiswa tersebut yakni Gowa, Jeneponto, Bulukumba, Sinjai, Bone, serta Engkrang. 

Mudik Gratis tersebut digelar untuk meringankan beban mahasiswa yang ingin berlebaran bersama keluarga. Para mahasiswa pun sangat antusias den merasa terbantu dengan adanya program seperti ini.

Selain menyediakan armada angkutan daerah, pemerintah setempat juga memberikan bantuan bagi mahasiswa yang ingin mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi, seperti sepeda motor, dengan bantuan yang diberikan berupa biaya akomodasi.(okezone)




Siapa Mau Beasiswa BCA Finance?

ACEH MINUTES] JAKARTA - Jika kamu adalah mahasiswa S-1 yang memiliki prestasi akademik yang baik namun memiliki kesulitan dalam masalah keuangan, tersedia jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut.

Setelah sukses dengan program di tahun sebelumnya, kali ini anak usaha Bank BCA kembali memberikan beasiswa kepada 40 mahasiswa berprestasi baik yang berasal dari kalangan keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu.

Program beasiswa BCA Finance 2011 ini terbuka bagi kamu mahasiswa S-1 dari seluruh universitas di Indonesia, baik negeri maupun swasta yang minimal telah atau sedang menyelesaikan pendidikan semester dua. Perlu diingat, beasiswa ini tidak diperkenankan bagi kamu yang tengah menerima beasiswa dari pihak manapun.

Untuk formulir beasiswa, dapat kamu unduh pada laman www.bcafinance.co.id. Setelah mengisi formulir tersebut, siapkan berkas-berkas pendukung yang diperlukan, yakni:

1. Transkrip nilai semester terakhir dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00 untuk perguruan tinggi negeri (PTN) dan 3,40 bagi kamu yang berasal dari perguruan tinggi swasta (PTS).

2. Surat keterangan tidak mampu dari institusi berwenang dari daerah yang sesuai dengan KTP mahasiswa.

3. Fotokopi kartu mahasiswa dan KTP.

Setelah memastikan semua berkas yang diperlukan telah lengkap, kirimkan dalam amplop ke alamat PT BCA Finance Up Corporate Planning, Wisma BCA Pondok Indah Lt 8, Jalan Metro Pondok Indah Nomor 10, Jakarta 12310.

Jangan lupa letakkan formulir pendaftaran yang telah kamu isi di paling atas dalam susunan berkas yang akan kamu kirimkan. Serta tuliskan nama universitas, fakultas, dan program studimu di sudut kiri atas amplop.

Beasiswa ini akan diberikan sejak kamu dinyatakan sebagai penerima beasiswa hingga menyelesaikan pendidikan program sarjana atau semester delapan. Berminat? Segera daftarkan dirimu karena berkas persyaratan pendaftaran paling lambat diterima pada 14 Oktober 2011. sumber: okezone





China Beri Beasiswa S-2 untuk Putra-Putri Aceh

BANDA ACEH – Pemerintah China memberikan beasiswa kepada putra-putri Aceh untuk melanjutkan studi ke program magister (S-2) selama tiga tahun di Nanchang University (NCU) China, sebagai realisasi kerja sama Pemerintah China dengan Aceh.

Ketua Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin (BKPBM) Aceh, Abdul Rani Usman mengatakan, delapan orang perwakilan Indonesia telah lulus seleksi penerima beasiswa di Universitas yang terletak di Provinsi Jiangxi, di bagian selatan China itu.

“Lima di antaranya adalah putra-putri Aceh,” katanya di Banda Aceh, Rabu (24/8/2011).

Kelima orang tersebut diterima di jurusan Magister Jurnalism, Magister Sejarah dan Kebudayaan, dan Magister Pendidikan Matematika. Mereka adalah Sulaiman, Iwan Doa Sampena, Nelly, Jufrizal, dan Boihaki.

Menurut dosen Komunikasi Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar Raniry Banda Aceh ini, pada tahun pertama, mereka lebih difokuskan untuk belajar bahasa mandarin. Sementara dua tahun berikutnya, mereka baru menempuh studi Magister di masing-masing termasuk menyelesaikan tesis.

Pihaknya, kata Rani, bertekad untuk menjalin kerja sama dengan universitas lainnya di Asia dalam bidang pendidikan. Dia mengharapkan agar pemerintah Aceh segera mewujudkan pembangunan Sekolah Tinggi Bahasa Asing di provinsi itu.
sumber: okezone


Ma'rifah, Summiter Perempuan Pertama Penakluk Elbrus

foto: dok.mahapala unnes
JAKARTA - Semangat kepemudaan Indonesia kembali menggeliat, kali ini prestasi ditorehkan oleh Ma'rifah, Mahasiswi Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang (FIS Unnes). Ma'rifah didaulat menjadi pendaki perempuan pertama yang berhasil menaklukan Gunung Elbrus, Rusia.

Keberhasilannya mengibarkan bendera Merah Putih di puncak gunung tertinggi di Eropa tersebut berhasi dia daki bersama dengan kedua rekannya Manikmaya Waskitojati dan Mithakul Ulum.

Tercatatnya Ma'rifah sebagai puncak (summiter) perempuan pertama dari Indonesia didapat dari salah satu staff marketing Alpindustira-Tour Adventure Team, Victoria Voroshilova. Darinya lah, nama Ma'rifah tercatat sebagai Wanita Indonesia Pertama yang Mencapai Pungcak Gn. Elbrus melalui Sisi Utara.

Ketua Panitia Khaerul Hamzah mengatakan, ada hal yang istimewa mengenai sisi utara gunung setinggi 5642 meter diatas permukaan laut (dpl) tersebut, yakni merupakan jalur dengan tingkat kesulitan lebih tinggi dibandingkan dengan sisi selatan.

"Fasilitas minim dan pendakian harus dilakukan secar bertahap, karena jalurnya lebih panjang. Tidak seperti sisi selatan yang merupakan jalur pilihan utama bagi para pendaki pada umumnya," kata Hamzah seperti yang dikutip dari situs Unnes, Selasa (23/8/2011).

Dia melanjutkan, sisi selatan sudah dilengkapi dengan fasilitas kereta gantung yang akan meringankan pendaki untuk mencapai keitnggian tertentu.

"Penginapan kecil (hut) dengan pemanas ruangan pun tersedia di setiap basecamp untuk menginap para pendaki. Belum lagi setiap saat mobil salju hilir mudik untuk mengawasi dan mengangkut para pendaki dan para penggila olahraga Ski,"lanjutnya.

Meski demikian, tutur Hamzah, timnya berhasil menancapkan Merah-Putih di puncak Elbrus pada 17 Agustus pukul 16.45 Waktu setempat. "Tidak hanya bendera Merah-Putih, mereka juga mengibarkan bendera Unnes, meski sehari semalam sebelumnya diterjang badao salju yang hebat," Hamzah mengimbuhkan.
sumeber: Okezone

 

650 Mahasiswa Baru ITB Tak Bayar Biaya Kuliah

BANDUNG - Sebanyak 650 mahasiswa baru Institut Teeknologi Bandung (ITB) mendapat subsidi 100 persen. Sehingga mereka tidak perlu membayar biaya perkuliahan selama mengikuti kuliah di kampus teknik tertua di Indonesia itu.
Rektor ITB Akhmaloka mengungkapkan, dengan membebaskan biaya kuliah bagi 650 mahasiswa, ITB telah mengikuti aturan pemerintah bahwa kampus negeri harus menyediakan kursi 20 persen bagi mahasiswa kurang mampu yang berprestasi.

“Di samping membebaskan biaya kuliah kita juga memberikan biaya hidup dengan jumlah yang sama dengan beasiswa bidik misi. Totalnya Rp12 juta selama setahun,” kata Akhmaloka, di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (20/8/2011).

Pembiayaan bagi 650 mahasiswa baru itu bersumber dari Beasiswa Bidik Misi yang didapat ITB dari pemerintah. Tahun ini, jatah bidik misi ITB sebanyak 450 mahasiswa. Sedangkan sisanya sebanyak 200 mahasiswa dibiayai ITB.

“Sesuai komitmen 20 persen itu, jadi 450 mahasiswa ditambah 200 totalnya 650 mahasiswa yang digratiskan biaya kuliahnya,” jelasnya.

Tahun ini, sebut Akhmaloka, ITB menerima 3.200 lebih mahasiswa baru. Selain 20 persennya mendapat pembebasan biaya kuliah, masih ada mahasiswa yang memperoleh subsidi keringanan biaya. Mahasiswa yang membayar mahal jumlahnya antara 20 hingga 30 persen. Lainnya, ada yang mendapat subsidi 25 persen, 50 persen, hingga 75 persen.

“Mahasiswa paling banyak pembebasan sebesar 75 persen, jadi mereka hanya perlu membayar sebesar 25 persen. Tapi, data persisnya saya tidak pegang,” ungkapnya.

Disinggung soal manipulasi data mahasiswa yang mengajukan subsidi, Akhmaloka mengaku tidak khawatir karena ITB memberikan beasiswa atas dasar kepercayaan. Terlebih saat pengajuan subsidi, formulir pengajuan diisi oleh mahasiswa dan orangtuanya. “Kita basisnya percaya agar dapat membangun kepercayaan kepada anak-anak kita, kepada masyarakat,” tandasnya.

Menurutnya, siapa pun yang perlu atau membutuhkan berhak mendapat beasiswa dari ITB. “Lebih baik keliru dia mampu daripada keliru dia tidak mampu. Kalau kita charge besar tapi dia tidak mampu kan lebih tidak enak. Jadi, basisnya percaya,” pungkasnya
.
sumber: okezone


 Ngabuburit Sambil Ngomongin Beasiswa

JAKARTA - Menunggu buka puasa (ngabuburit), seharusnya bukan hal yang bikin kamu bete. Memang, sepertinya lama banget nunggu azan Maghrib menggema. Kenapa enggak kamu isi waktu ngabuburit mu dengan kegiatan positif seperti diskusi yang dilakukan beberapa mahasiswa di kantor CX Pro ini. Mereka tengah berdiskusi interaktif mengenai bagaimana cara untuk bisa mendapat beasiswa.

Ada pun para pembicara, yaitu Iben Yuzenho, Direktur Eco Indonesia yang juga peraih beasiswa (S-2) Master in Managing People, Knowledge & Change (Lund University Sweden) dan penerima beasiswa S-2 dari Putera Sampoerna Foundation di Sekolah Bisnis Institut Teknologi Bandung (ITB).

Tidak ketinggalan pula, peraih beasiswa dari Lund University, Swedia, Wireless Communication Engineering Rafika Ida Mutia dan Pemimpin Redaksi Majalah Future Series Rina Suci Handayani

Untuk mendapatkan beasiswa, kata Iben, mahasiswa harus menyiapkan diri sebaik-baiknya dalam menulis lamaran pengajuan beasiswa.

"Teliti dulu beasiswa apa yang kita inginkan, dan apa yang kita persiapkan. Jangan sampai kita sudah menyiapkan TOEFL, ternyata beasiswa tersebut ke Jepang," kata Iben pada audiens di kantor Majalah Future Series, Tebet, Jakarta, Jumat (19/8/2011).

Senada dengan Iben, Rika mengatakan, mahasiswa perlu memiliki niat yang kuat untuk meraih beasiswa. "Tidak hanya itu, kita juga perlu mencari tahu hal apa yang terkait dengan beasiswa yang kita inginkan. Makanya, perlu niat yang kuat untuk mewujudkannya," kata Rika.

Bincang-bincang seru mengenai beasiswa ini masih berlangsung pada sesi tanya jawab. Beberapa mahasiswa bergantian melontarkan pertanyaan dan meminta para pembicara mengupas tuntas pengalaman mereka.
sumber: okezone



 Mau Jadi Jurnalis? Baca Dulu Tipsnya

 JAKARTA Menjadi seorang jurnalis bisa dikatakan sebagai suatu profesi yang susah-susah gampang. Sebab, jurnalis merupakan mata, telinga, dan mulut masyarakat. Maka, dibutuhkan tanggung jawab besar dalam berprofesi sebagai jurnalis.
Namun, menurut Jante Steel, Profesor bidang Jurnalistik dari Universitas George Washington, Amerika Serikat (AS) menyatakan, menjadi seorang jurnalis bukanlah hal yang sulit.

“Tidak ada kiat khusus untuk menjadi seorang jurnalis untuk pemula. Kuncinya adalah perbanyak magang dan berguru dengan jurnalis senior,” kata Janet yang ditemui seusai kuliah umum yang bertajuk Doing Good Jurnalism in an Age of New Media, di @america, Pacific Place, Jakarta, Kamis (18/8/2011).

Dengan memperbanyak magang, lanjut wanita yang fasih berbahasa Indonesia ini, akan memperkaya pengalaman dan memperdalam Ilmu Jurnalistik. “Magang akan memperbanyak pengalaman yang berguna bagi para jurnalis pemula ketika memasuki dunia jurnalistik,” ujarnya.

Janet menambahkan, koran kampus bisa menjadi media latihan sebelum terjun ke dunia jurnalis sebelumnya. "Jadilah bagian koran kampus dan mulailah menulis atau meliput sesuatu dari sana. Ini akan menambah pengalaman jurnalis pemula untuk masuk ke dunia kerja yang sesungguhnya," katanya.

Ketika ditanya mengenai tips khusus yang harus dimiliki oleh seorang jurnalis pemula, Janet menyarankan untuk berguru pada jurnalis senior di Indonesia. “Iklim jurnalis di Indonesia berbeda dengan AS. Akan lebih cocok jika para jurnalis muda langsung berguru pada jurnalis senior Indonesia,” tutur wanita yang meraih gelar Ph.D dari Universitas Johns Hopkins, AS.

Kuliah umum yang digelar di siang tadi dihadiri oleh sejumlah rekan-rekan media baik muda maupun tokoh jurnalis senior yang antusiasme membahas proses verifikasi pada media online.
sumber: Okezone


  Dilarang Demo Saat Upacara HUT RI, Mahasiswa UI & Satpam adu Jotos

ilustrasi
Jakarta - Puluhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) terlibat adu jotos bersama satpam kampus tersebut. Mahasiswa tidak terima aksi demonya dilarang oleh pihak keamanan kampus.
"Orang lagi upacara (HUT RI ke-66), mahasiswa mau nerobos masuk. Kan etikanya nggak ada, tidak menghormati orang lagi upacara," ujar Kasat Reskrim Polres Depok Kompol Azhar Nugroho saat dihubungi detikcom, Rabu (17/8/2011).
Azhar mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, kampus UI tengah menggelar upacara kemerdekaan RI.
"Kemudian datang sekitar 30-an mahasiswa demo di depan kampus," katanya.
sumber: detik.com
Kedatangan para mahasiswa yang sambil meneriakan orasi itu diketahui pengamanan dalam kampus. Sekitar 20 satpam kampus kemudian mencoba menghentikan aksi demo para mahasiswa tersebut.
"Tapi kemudian mahasiswa dan sekuriti terlibat cekcok mulut," katanya.
Tidak ada kesepakatan di antara satpam dan para mahasiswa saat itu. Emosi keduanya pun memuncak hingga saling meluncurkan pukulan ke arah masing-masing.
Beruntung aksi tersebut tidak berlangsung lama hingga akhirnya aparat Polsek Beji datang. Satpam dan para mahasiswa kemudian berdamai sehingga aksi tersebut tidak berlanjut.
"Sudah selesai sekitar pukul 11.00 WIB. Rektor kampus dan Polsek Beji memfasilitasi mediasi keduanya," tutupnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Beji Iptu Ibnu Wahyudi mengatakan, para mahasiswa berdemo di dalam gedung rektorat Kampus UI.
"Mereka demo masalah transparansi pendidikan di dalam kampus," kata Ibnu.
Namun, dikarenakan pihak kampus tengah mengadakan kegiatan 17-an, pihak satpam kemudian melarangnya sehingga akhirnya satpam dan mahasiswa saling dorong dan sikut-sikutan.
"Kampus lagi ada kegiatan 17-an, mungkin upacara atau sifatnya formil," katanya.
sumber: detik.com

UPT. Puksi Unsyiah Kekurangan SDM

Banda Aceh – Kurangnya tenaga ahli di UPT. Puksi Unsyiah menjadi salah satu penyebab kurang maksimalnya pelayanan Kartu Rencana Studi (KRS) Online. Hal tersebut diungkapkan kepala UPT. Puksi Unsyiah, Syahrial, Darussalam (16/8/2011).
Foto: TGJ

Saat ini, Unsyiah memakai bandwidth 100  Mbps dan hanya memakai jaringan Telkom dan bisa dikatakan hal tersebut bukanlah kendala permasalahan karena kapasitasnya sudah bagus.

Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) di UPT. Puksi Unsyiah sudah dilaporkan tahun lalu ke pihak rektorat tapi belum ada respons sampai saat ini. “Kita sudah lapor ke rektorat tapi sampai saat ini belum ada tanggapan,” akunya.

Ia juga menambahkan tidak mungkin satu orang tenaga ahli mengatasi seluruh permasalahan mahasiswa Unsyiah. “Semoga mereka mendengar dan secepatnya menambahkan tenaga ahli (programmer) dari rektorat untuk menyelesaikan masalah ini,” tutupnya. 
sumber: DETaK-Unsyiah.com


KRS Online Masalah Klasik Mahasiswa Unsyiah

Banda Aceh – Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) online sudah menjadi masalah klasik mahasiswa unsyiah setiap tahunnya yang yang tidak dianggap serius oleh pihak rektorat. Begitu aku Akmal, salah seorang mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi FISIP Unsyiah, Selasa (16/8/2011).

 “Untuk FISIP sendiri permasalahan ini terjadi karena ada perubahan sistem baru yang dilakukan pihak akademik, jadi setelah kita online berbeda dengan data yang ada akademik,” katanya.

 Hal serupa juga dikatakan Kiki, mahasiswa fakultas hukum Unsyiah. Ia sangat kecewa dengan pelayanan KRS, kadang login error, tiba-tiba keluar tulisan belum bayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan buku pustaka belum dikembalikan. “Padahal semua udah diselesaikan,” ujarnya kesal.

Ia berharap ke depan pihak terkait lebih siap dalam melayani pengisian KRS online. “Jangan kayak gini lagi,” tuturnya.

Dihubungi via telepon, kepala UPT. Puksi Unsyiah, Syahrial membenarkan banyak terjadi permasalahan KRS Online di saat pengisiaan. Seperti server dan memory. Hal ini mengakibatkan lambannya login KRS,  error dan kendala-kendala teknis lainnya.

Ia menambahkan kurangnya SDM di UPT. Puksi Unsyiah juga menjadi salah satu alasan kurang maksimalnya pelayan KRS online. “Karena tenaga ahli yang kita punya dalam masalah ini hanya satu atau dua orang,” tutupnya. 
sumber: DETaK-unsyiah.com

 


Semarak Ramadan Ala UKM Unsyiah


BANDA ACEH – Guna menyemarakkan Ramadhan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) Unsyiah, Banda Aceh, menggelar aneka perlombaan di Darussalam, Banda Aceh. Di antaranya hafal juz ‘ama, cerdas cermat, dan lomba azan.


Kegiatan itu berlangsung dua hari. Dimulai hari ini, Rabu (10/8/2011) pukul 10.00 WIB. hingga esok hari. Peserta yang mengikuti perlombaan tersebut berjumlah 21 peserta, yang berasal dari  TPA Raudhatul Quran (Tungkop), TPA Al -Fatah (Tanjung Slamet), dan TPA Tgk Syik Dilamnyong (Lampoh u).

“Kegiatan itu digelar untuk memperat silahturahmi antara Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unsyiah, dengan pihak Taman Pengajian Al-Quran (TPA) yang berada disekitar Darussalam,” kata ketua panitia Safwan Brotu. “lomba ini bukti bahwa KSR PMI 01 unsyiah dalam melakukan kegiatan yang melibatkan lingkungan masyarakat setempat."
Sumber:atjehpost.com



Kurikulum di Indonesia Terlalu Banyak Menghafal



JAKARTA - Kurikulum di Indonesia dinilai terlalu banyak menghafal, sehingga kurang memaksimalkan potensi siswa untuk berpikir analitis dan kritis.


Hal tersebut disampaikan oleh utusan Khusus untuk Masyarakat Muslim Amerika Farah Anwar Pandith saat diskusi mengenai kehidupan muslim saat Ramadan di Amerika bersama dua pelajar alumni pertukaran pelajar program Youth Exchange Program (YES), Selasa (9/8/2011).

Ketika ditanyakan mengenai kurikulim di Amerika oleh salah satu peserta, Pandith mengatakan, jika masih memakai kurikulum seperti itu akan memperlambat pikir siswa.

Sebaliknya di Amerika, lanjut Pandith, siswa malah tidak dituntut untuk mengingat dan menghafal. "Tidak ada menghafal di Amerika, siswa justru lebih banyak dilatih untuk berpikir kritis atas suatu materi," kata mantan Penasihat Senior Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Eropa dan Eurasia itu.

Tidak hanya berpikir kritis, Pandith melanjutkan, tetapi juga harus berpikir analitis. Di Amerika, siswa bebas menentukan mata pelajaran mana yang mereka inginkan, "Tetapi sekolah tetap memberikan standar mata pelajaran untuk dipelajari," tuturnya.

"Satu hal yang mendasar tentang kurikulum di Amerika adalah siswa harus mengembalikan apa yang telah diajarkan oleh gurunya ke masyarakat. Kami menyebutnya community service. Untuk siswa tidak melakukan community service layaknya mahasiswa," ujar Pandith.

Pandith mengatakan, jika di Indonesia sudah memperkenalkan bahasa asing sejak taman kanak-kanak, lain hal di Amerika. "Di Amerika, siswa belajar bahasa asing sesuai keinginannya. Tetapi biasanya di SMA," Pandith mengimbuhkan. 
Sumber: okezone


Binus Gagas NUNI Bersama 26 PT Se-Indonesia