Kamis, 01 September 2011

Khadafy Janji Melawan Tanpa Menyerah

KAIRO | Aceh Minutes - Pemimpin Libya Moammar Khadafy meminta para pendukungnya untuk tetap melawan kubu oposisi yang berusaha menggulingkannya. Ia berjanji tidak akan menyerah hingga titik darah penghabisan.

"Terjadilah pertarungan panjang dan biarkan Libya hangus ditelan api. Meskipun kalian tidak mendengar suara saya, teruslah melawan," kata Gaddafi yang dikutip dalam pesan teks yang disebarkan melalui televisi-televisi di Arab.

Berita pendek itu pertama kali muncul di televisi Al Arabiya. Stasiun televisi tersebut mengutip pesan yang diminta untuk disiarkan dari saluran Arrai milik Suriah. "Kami tidak akan menyerah. Kami bukan perempuan. Kami akan terus melawan," tulis Arrai dalam pemberitaannya.

Sebelumnya, dua putra Khadafy juga menyerukan perlawanan terhadap kubu oposisi. Dalam percakapan via telepon dengan Rai TV, Saif al-Islam Khadafy meminta kepada para loyalis untuk tetap berjuang membela Khadafy. Saif mengatakan, ayahnya dalam kondisi selamat meskipun ia tak mengungkapkan keberadaan ayahnya tersebut.

Sementara itu, pasukan oposisi terus membujuk kaum loyalis untuk menyerahkan diri. Kubu oposisi memperpanjang batas penyerahan diri tersebut dari Sabtu (3/9/2011) pekan ini menjadi Sabtu (10/9/2011) pekan depan.(Kompas.com)

Dekat Osama Tapi Mengemis di Pakistan

Foto: dok. detik
Jakarta | Aceh Minutes - Hujan deras tengah mengguyur Abbottabad, Pakistan. Kalender menunjukkan hari itu tanggal 16 Januari 2011.

Di luar rumah Abdul Hameed, ada sepasang orang asing tengah berteduh. Mereka menggigil kedinginan dan tampak kelaparan. Putri Hameed yang tidak tega lantas meminta sang ayah agar menolong orang asing itu.

Orang asing itu adalah gembong teroris Umar Patek dan Rukkayah, istrinya. Atas persetujuan istrinya, Hameed pun mengizinkan sepasang orang asing itu menginap di kamar kosong di lantai dua.

"Kami pikir, mereka sesama manusia yang membutuhkan bantuan, bagaimana kami tega menolak," kata Hameed yang merupakan pensiunan akuntan itu seperti dilansir AFP.

Singkat cerita, pasangan orang asing itu pun tinggal satu rumah dengan keluarga Abdul Hameed. Abdul memang mengakui, ada keanehan perilaku pasangan orang asing yang telah diizinkan menumpang di rumahnya itu. Kedua orang asing ini tidak pernah meninggalkan kamar. Bahkan, nampan berisi makanan yang disediakan tiga kali dalam sehari oleh anak perempuan Hameed pun jarang disentuh.

Sembilan hari setelah orang asing itu menginap Hameed baru sadar tamunya adalah teroris yang tengah dicari-cari. Tentara Pakistan tiba-tiba menyerbu rumah Hameed, menggeledahnya, dan menyeret sang tamu setelah dilumpuhkan dengan tembakan.

***

Patek kabur dari Indonesia tidak lama setelah Dulmatin tewas. Sahabat dekat Patek ini tewas ditembak anggota Densus 88 Mabes Polri di rumah toko Multiplus, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten 10 Maret 2010 lalu. Saat penyergapan, Patek yang diduga sebagai Komandan Lapangan aksi serangan bom Bali I tahun 2002 itu juga berada di lokasi yang sama.

Setelah Dulmatin tewas, Patek kemudian melarikan diri ke luar negeri bersama istrinya yang berwarga negara Filipina. Meski warga Filipina, Rukkayah juga memiliki paspor Indonesia.

Selama Patek melarikan diri ke Pakistan, sejumlah media asing melansir, kehidupan teroris yang dibandrol US$ 1 juta itu dan istrinya agak berbeda.

Seperti pengakuan Abdul Hameed, pemilik rumah yang pernah menampung Umar Patek selama sembilan hari mendapatkan Patek dan istrinya dalam kondisi kedinginan akibat cuaca hujan yang saat itu melanda kota Abbottabad. Bahkan sejumlah media asing, khususnya di Inggris menyebutkan, kondisi pria asal Pemalang itu terlihat seperti pengemis dan menggelandang.

"Ya kan hidup berkelana. Mungkin saja dia mengemis atau menggelandang, kita melihatnya seperti itu. 

Tapi bagi dia yang memiliki alam pikiran dan pemahaman lain, mungkin menikmatinya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Untung Yoga Ana kepada detik+.

Namun kuasa hukum Umar Patek, Asludin Hatjani membantah kehidupan kliennya di Pakistan terlunta-lunta dan mengemis. Patek mengaku selama di Pakistan, ia ditampung rekannya yang bernama Haidar.

"Itu nggak benar. Saya dapat cerita langsung dari Umar Patek. Dia ditampung di rumah Haidar. Jadi selama ini hidupnya dijamin temannya itu," katanya kepada detik+.

Asludin juga membantah Patek ke Pakistan untuk mencari perlindungan Osama. Keberangkatan Umar Patek dan istrinya ke Pakistan disebut hanya pindah untuk istirahat. Ia memilih pindah karena saat itu dia sempat diajak Dulmatin agar mau melatih di tempat pelatihan di Aceh. "Umar menolak dan menghindar, sehingga dia pergi ke Pakistan," ujar Asludin.

Patek dan istrinya masuk ke Pakistan dengan memalsukan dokumen paspor. Paspor palsu itu didapat tersangka setumpuk kasus terorisme itu dari seorang agen di kantor imigrasi Jakarta Timur. Kantor ini juga yang dulu pernah mengeluarkan paspor Gayus Tambunan atas nama Sony Laksono.

"Paspornya sebenarnya asli. Hanya identitasnya yang palsu. Kedua (paspor) diurus di Jakarta Timurmelalui orang sana," jelas pengacara Patek, Asludin Hatjani.

Pihak kepolisian hingga saat ini masih melakukan penyidikan. Kepolisian mengaku sangat sulitmemahami jalan pikiran Patek. Mentor Amrozi ini memiliki tabiat yang berbeda dengan orang padaumumnya. "Semua manusia, saya mungkin juga anda dianggap tidak benar semua di matanya. Hanyadia yang merasa benar. Ini kan sulit," jelas Untung.(detik.com)

Revolusi Libya

JAKARTA|ACEHMINUTES - Perang di Libya mendekati ambang akhir, tentunya ini dirayakan secara meriah oleh warga Libya dan generasi muda Arab. Tetapi ada beberapa rahasia yang mengikuti perang yang berlangsung selama enam bulan itu.�

Rahasia perang terakhir yang berakhir dengan kesuksesan pihak oposisi dipegang oleh kelas pekerja Libya yang menguasai Tripoli.�

Praktis saat pihak oposisi memasuki wilayah Tripoli, mereka hanya meneruskan apa yang sudah di lakukan oleh warga Tripoli.�Pada akhirnya, saat warga Tripoli melangkahi pasukan loyalis Khadafi dan berpindah mendukung pihak oposisi, sudah diketahui bahwa rezim Khadafi yang sudah berkuasa selama 42 tahun akan segera berakhir.

Sebelumnya tanda-tanda berakhirnya Khadafi mulai terlihat saat jalur pasukan lapis bajanya terganggu oleh pihak pasukan oposisi. Sementara pasokan logistic dan amunisinya terus diblokir oleh pasukan Dewan Transisi Nasional (NTC). Demikian diberitakan Reuters, Kamis (1/9/2011).

Tetapi ada beberapa hal yang menarik menyusul perang yang terjadi di Libya saat ini. Ada beberapa mitos yang mewarnai perang yang menghancurkan negara Afrika ini. Sepuluh mitos-mitos itu antara lain:

Mitos Pertama. Khadafi amat memperhatikan kebijakan domestik�
Pada era 1970-an, Khadafi dianggap lebih royal dibandingan saat ini. Saat itu, Khadafi rela membagi keuntungan perdagangan minyak Libya dengan rakyat. Ia bahkan membelikan para petani traktor.

Namun selama beberapa decade terakhir, Khadafi mulai berubah dan dirinya bahkan menjadi lebih keras. Pria berusia 69 tahun ini bahkan menyerang siapapun yang berseberangan dirinya. Keadaan juga berubah dalam beberapa waktu terakhir, saat anaknya mulai menguasai bisnis di Libya yang tentu mengganggu investasi.�


Mitos Kedua. Khadafi lebih maju dalam kebijakan luar negerinya
Pada awal dirinya berkuasa, Khadafi serang memerankan tokoh sinis dalam percaturan politik dunia. Namun beberapa dekade terakhir hal tersebut berubah.



Pada 1996, Khadafi menjadi pahlawan saat menampung warga Palestina yang kehilangan tempat tinggalnya. Ia juga membantu negara Afrika lain yang dilanda kehancuran usai perang.


Tetapi yang menjadi perhatian lebih adalah saat dirinya membuka diri kepada �Amerika Serikat �dan Eropa. Dia berteman dengan George W Bush dan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi.(Okezone.com)�

Ini Dia Daftar Pemberi Utang ke Pemerintah Indonesia

Jakarta|ACEH MINUTES- Total utang pemerintah Indonesia hingga Juli 2011 mencapai Rp 1.733,64 triliun, naik Rp 56,79 triliun dibanding Desember 2010. Lalu siapa saja kreditur yang mengutangi pemerintah sampai saat ini?

Dalam data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip, Senin (15/8/2011), kreditur terbesar utang pemerintah adalah Jepang dengan nominal utang Rp US$ 31,51 miliar atau 45,4% dari total utang luar negeri pemerintah yang jumlahnya US$ 69,4 miliar.

Berikut daftar utang luar negeri pemerintah:

1. Bilateral
Jepang US$ 31,86 miliar (45,4%)

Perancis US$ 2,8 miliar (4%)

Jerman US$ 2,55 miliar (3,7%)


2. Multilateral

ADB US$ 10,81 miliar (15,6%)

Bank Dunia US$ 11,36 miliar (16,4%)

IDB US$ 430 juta (0,6%)

3. Bilateral lainnya US$ 9,69 miliar (13,9%)

4. Mulilateral lainnya US$ 240 juta (0,4%)

Utang pemerintah Indonesia sampai Juli 2011 terdiri dari pinjaman US$ 69,4 miliar dan surat berharga US$ 134,3 miliar.

Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 6.422,9 triliun, maka rasio utang Indonesia per Juni 2011 tercatat tetap sebesar 26,9%.(Detik.com)