Selasa, 06 September 2011

Bendol: Markus jangan Dipersalahkan

JAKARTA | ACEH MINUTES Mantan pelatih tim nasional Benny Dolo berpendapat penjaga gawang Markus Horison tidak bisa dipersalahkan dengan bersarangnya dua gol dalam kekalahan tim Indonesia 0-2 dari Bahrain pada pertandingan Pra Piala Dunia 2014, Selasa (6/9) malam.

Dalam laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan Jakarta yang disaksikan 70 ribu penonton itu, gawang Markus bobol dua kali oleh Sayed Dhiya Saeed pada menit ke-45 dan Ismaeel Abdullatif Ismaeel pada menit ke-72.

"Markus tidak bisa dipersalahkan, sebab kedua gol itu memang gol-gol sulit. Gol pertama bola lebih dulu mengenai tiang gawang, sedangkan gol kedua dia harus berhadapan satu lawan satu," ujar Benny Dolo ketika dimintai pendapatnya seusai pertandingan.

Benny Dolo juga menyoroti skema permainan tim dan penempatan pemain yang dianggapnya tidak pas, seperti Boaz Salossa yang ditempatkan sebagai pemain sayap kanan.

Menurut dia, peranan Boaz sebagai pemain sayap adalah kurang efektif dan ada kesan dipaksakan.

"Kenapa dia harus dipaksakan sebagai pemain sayap. Seharusnya dia tetap di tengah. Dia sudah membuktikan hal itu ketika di tim Piala AFF di mana dia bermain sangat tajam dan efektif," ujarnya.

Benny juga menyoroti lemahnya komposisi tim yang dinilainya kurang jelas, dan hal itu sudah terlihat sejak ujicoba melawan Palestina di Solo beberapa waktu lalu.

Menurut dia, sebaiknya pelatih Timnas membuka file-file lama ketika tim ini diasuh oleh pelatih Alfred Riedl.

"Waktu di Piala AFF tim kita memiliki bentuk yang jelas, seharusnya komposisi dari tim Piala AFF itu yang dimatangkan, mengingat ada beberapa pemain seperti Firman Utina agak menurun akibat dilanda cedera. Memang ada tanda tanya besar, apa yang terjadi dengan timnas sekarang ini," ujarnya.

Benny menambahkan tim Bahrain telah mempelajari permainan tim Indonesia saat melawan Iran, dan pola permaina Bahrain menghadapi tim Merah Putih ternyata sama seperti ketika Iran bermain.

"Sebenarnya Bahrain tidak terlalu istimewa, tapi mereka bermain efektif. Saya lihat cara mereka bermain banyak meniru Iran dengan lebih banyak tidak memberikan kesempatan kepada pemain Indonesia terlalu lama menguasai bola," ujarnya.

Benny berharap Timnas dapat dievaluasi secara menyeluruh dengan mendengarkan masukan-masukan dari berbagai pihak.(metronews.com)

Bocah 10 Tahun Tewas, Ratusan Rumah Rusak

Foto: Khalidin/serambi
SUBULUSSALAM | ACEH MINUTES – Gempa berkekuatan 6,7 skala ricter, Selasa (6/9) menewaskan seorang bocah laki-laki Cok Abang alias Dedi (10), penduduk Jalan T.Nyak Adam Kamil, Desa Subulussalam Utara, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam. Korban tewas akibat tertimpa beton bangunan Akademi Kebidanan (Akbid) Medica Bakti Persada yang berada persis di samping rumahnya.

Informasi yang dihimpun Serambi, korban adalah putra kedua pasangan Raja Lela (33) dengan Siti (30). Murid kelas V Sekolah Dasar (SD) ini tewas akibat rumahnya tertimpa beton tombak layer bangunan Akbid. Saat itu korban tengah tertidur bersama dan tiba-tiba gempa menggungcang hingga meruntuhkan bangunan yang pertsis di samping rumahnya. Proses evakuasi korban dari reruntuhan rumahnya sedikit terkendala karena listrik padam.

Pada saat gempa yang berpusat di mentawai 2009 lalu, bangunan akbid ini juga runtuh. Komponen bangunanyang runtuh adalah layar tombak atap. Sejumlah warga menyesalkan kondisi layar tombak atap yang dinilai tidak aman karena tidak ada pengikatnya. Bangunan yang terdiri dua lantai tersebut juga dinilai rapuh. Apalagi, kejadian ini merupakan kali kedua namun pemiliknya terkesan mengabaikan keselamatan warga.

Setelah berhasil dievakuasi, korban dilarikan ke tempat pengobatan (mantra) terdekat milik Hasbi di dekat terminal Terpadu Subulussalam. Namun beljum lagi diberikan penanganan medis korban menghembuskan napas terakhirnya.”Karena pas sampai di sini kondisi korban sudah sangat lemah, dia hanya bilang panas-panas, setelah itu melemah dan meninggal. Jadi belum sempat diberikan pengobatan sama sekali,” kata Hasbi, mantri tempat korban dirawat.

Dr.Syarifin Kombih yang dikonfirmasi Serambi, korban mengalami luka pada bagian kemaluan (penis) hingga mengeluarkan darah. “Lukanya pada bagian kemaluan, ada kerusakan dan mengeluarkan darah,” kata dr.Syarifin Kombih.

Selain korban jiwa, sejumlah warga dilaporkan mengalami luka ringan seperti yang dialami Jono (30) warga Jalan Pertemuan, Subulussalam. Jono mengalami luka gores pada bagian leher akibat terjerat kabel listrik saat lari menghindari gempa. Korban luka lainnya, Aan, akibat terkena pecahan kaca.

Kecuali itu ratusan rumah dan sejumlah tempat ibadah dilaporkan rusak berat dan ringan. Sebuah hotel Khairulsyah di Subulussalam juga rusak pada bagian atap. Beberapa toko bertingkat nyaris rubuh. Kemudian sejumlah ruas jalan di laporkan retak dan rusak parah. “Banyak ruas jalan retak sampai beberapa inci, saya rasa ini agak parah dan bisa membahayakan pengendara,” kata Sapri Tinambunan.

Tak hanya itu, air sungai Namo Kongkir di Desa Tangga Besi, Kecamatan SImpang Kri dilaporkan mongering.”Air sungai kami pun tiba-tiba kering,” kata Abdul Saleh Sekretaris Desa (Sekdes) Kuta Cepu.

Pada saat kejadian gempa, warga Kota Subulussalam sangat panik. Tak sedikit yang hanya pasrah di dalam rumah karena tidak mampu berjalan akibat hoyong. Warga mengaku kalau gempa kali ini sangat kuat melebihi gempa sebelumnya. (serambinews)

Anas: Ulah Suporter Ekspresi Harapan Besar pada Timnas

JAKARTA | ACEH MINUTES - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum ikut balik kanan bersama Presiden SBY saat pertandingan Indonesia vs Bahrain di stadion Gelora Bung Karno, belum usai. Terkait ulah suporter yang menyalakan petasan, Anas menganggap itu ekspresi harapan para pendukung yang begitu besar kepada Timnas.

"Ya itu sebetulnya ekspresi harapan yang begitu besar dari suporter kepada Timnas. Ketika kebobolan dua gol, suporter agak kecewa," kata Anas di stadion GBK, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2011).

Meski demikian, Anas menilai para suporter seharusnya tidak menyalakan petasan dalam pertandingan, sebagaimana aturan FIFA. "Tapi yang namanya suporter banyak gitu siapa yang bisa ngontrol sepenuhnya," kata Anas yang mengenakan kaos dan jaket merah ini.

Mengenai jalannya pertandingan, Anas menilai stamina Tim Garuda sedang tidak maksimal. Belum lagi organisasi tiap lini Timnas kurang berjalan.

"Tapi yang pasti Timnas sudah bekerja keras, kalo kalah ya... Mudah-mudahan waktu tandang di Bahrain kondisinya sedang fit, jadi strateginya tepat dan organisasi permainan berjalan sehingga bisa dibalas di kadang lawan," harap Anas.

Apakah Anda kecewa? "Tentu saya berharap akan menang hari ini. Kalau kalah tidak sesuai harapan tapi saya akan tetap mendukung nantinya menang," ujar Anas. (detik.com)

Indonesia Telan Pil Pahit Kedua

AFP
JAKARTA | ACEH MINUTES - Indonesia kembali menelan kekalahan di babak kualifikasi Pra Piala Dunia 2014. Setelah sebelumnya kalah dari Iran, kini Indonesia dipaksa menyerah dua gol tanpa balas oleh Bahrain, dalam laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (6/9/2011).

Kekalahan ini membuat Indonesia tetap menempati posisi buncit di grup E dengan nilai nol. Sementara Bahrain berhasil baik setingkat ke puncak klasemen, menggantikan Iran, dengan empat poin.

Indonesia mencoba menekan pertahanan Bahrain pada awal-awal pertandingan. beberapa peluang mereka dapatkan salah satunya dari pergerakan Boas Solossa. Namun, skuad "Garuda" masih belum bisa menembus gawang tim tamu.

Namun memasuki menit ke-10, Bahrain balik menyerang. Gawang Indonesia yang dikawal oleh Markus Harison dibombardir oleh para pemain Bahrain. Beruntung, kiper yang menggantikan posisi Fery Rotinsulu ini mampu tampil gemilang dalam menahan gempuran Bahrain.

Markus membuat penyelamatan gemilang pada menit ke-13. Kiper yang bermain untuk Persib bandung tersebut berhasil memblok tendangan Faouzi Mubarak yang sebenarnya sudah berdiri sangat bebas dalam kotak penalti Indonesia.

Indonesia balik mengancam pada menit ke-18. Pergerakan Boas diakhiri umpan silang yang langsung disambar tandukan oleh Bambang Pamungkas. Sayang bola hasil tandukan Bambang belum menemui sasaran.

Meski demikian, Bahrain tetap mendominasi pertandingan. Pasukan Peter Taylor tersebut terus memberikan tekanan pada lini pertahanan Indonesia. Beruntung bagi tuan rumah, para pemain belakang masih sanggup menahan serangan Bahrain.

Gawang Indonesia akhirnya bobol juga. Setelah berhasil mengecoh dua pemain belakang Indonesia, Sayed Dhiya Saeed Ebrahim menembakkan bola dengan kaki kanan yang tak mampu dibendung oleh Markus. Kedudukan 1-0 pun bertahan hingga akhir pertandingan.

Memasuki babak kedua, pelatih Indonesia, Wim Rijsbergen, melakukan pergantian yang cukup mengejutkan. Firman Utina ditarik keluar dan digantikan oleh Hariono.

Pergantian ini cukup memberi dampak positif bagi Indonesia. Skuad "Garuda" tampak berhasil mendominasi ball possession. Indonesia juga mampu menahan para pemain Bahrain di daerah mereka sendiri. Meski demikian, pertahanan kokoh yang dibuat oleh para pemain Bahrain membuat Indonesia tak mampu menembus kotak penalti mereka.

Keasyikan menyerang, Indonesia lupa fokus ke pertahanan. Hasilnya, Bahrain mampu menggandakan keunggulan di menit ke-73 lewat serangan balik. Ismaeel Abdullatif yang lolos dari jebakan off-side berhasil menerobos masuk ke kotak penalti Indonesia sendirian. Dengan tenang, pemain bernomor punggung 11 ini menundukkan Markus yang ditinggal sendirian oleh rekan-rekannya.

Pertandingan sempat terhenti di menit ke-77. Wasit terpaksa menghentikan pertandingan akibat mendengar bunyi petasan dari beberapa pendukung Indonesia yang dinilai telah mengganggu pertandingan.

Melihat situasi di lapangan tidak jua kondusif, pengawas pertandingan dari pihak AFC memutuskan untuk menghentikan pertandingan selama 15 menit. Pengawas pertandingan pun memerintahkan para pemain Bahrain dan Indonesia untuk meninggalkan lapangan dan menuju ruang ganti. Setelah melihat situasi bisa terkendali, pertandingan pun akhirnya dilanjutkan.

Indonesia langsung menekan saat pertandingan kembali dimulai. Namun lagi-lagi, Bambang Pamungkas dan kawan-kawan gagal menembus pertahanan Bahrain yang bermain sangat disiplin. Hasilnya, skor 2-0 untuk Bahrain tetap tak berubah saat peluit tanda pertandingan berakhir dibunyikan.

Susunan pemain Indonesia: Markus Harison; Mohammad Nasuha (Supardi 61), Hamka Hamsah, Benny Wahyudi, Muhammad Roby; Firman Utina (Hariono 46), Ahmad Bustomi (Ferdinand Sinaga 78), M Ridwan, Boas Solossa; Bambang Pamungkas, Cristian Gonzales

Bahrain: Sayed Mohamed Jaafar; Mohamed Husain Mohamed Hasan, Abdulla Abdulrahman Mohamed Marzooq, Sayed Dhiya Saeed Ebrahim, Hamad Rakea Humood Alaezi, Ismaeel Abdullatif Ismaeel, Faouzi Mubarak Aaish, Abdulla Ismaeel Omar, Rashed Khalil Ebrahim Talha Alhooti, Husain Ali Hasan Ali Mohamed (Ahmed Ebrahim Mubarak Isa 85), Mohamed Ali Mohamed Tayeb Alalawi (Dawood Saad Salman Saad 68) (kompas.com)

SBY Tinggalkan Pertandingan karena Kecewa Suporter Nyalakan Petasan

JAKARTA | ACEH MINUTES - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninggalkan stadion Gelora Bung Karno saat pertandingan Indonesia vs Bahrain belum usai. SBY kecewa karena suporter Merah Putih mulai menyalakan petasan ketika Timnas ketinggalan 0-2 dari Bahrain.

"Ya kita lihat sendiri, kaya gitu petasan-petasan. Sudah beberapa kali diimbau tidak mau berhenti. Sekarang saya tanya, wartawan nyaman nggak dengan nonton seperti itu?," kata Mensesneg Sudi Silalahi saat ditanya alasan SBY dan rombongan meninggalkan stadion.

Sudi berjalan di belakang SBY saat rombongan meninggalkan stadion. "Saya kecewa dengan tingkah laku suporter," timpal orang kepercayaan SBY ini.

Seperti diberitakan, SBY meninggalkan kursi VVIP di balkon stadion saat pertandingan memasuki menit 70-an. SBY yang mengenakan kemeja merah putih itu meninggalkan stadion saat Timnas ketinggalan 0-2 dan para pendukung Timnas di GBK mulai menyalakan petasan. Menyalakan petasan dalam pertandingan adalah sesuatu yang dilarang FIFA. (detik.com)

Akibat Petasan, Indonesia Terancam Sanksi FIFA

ACEH MINUTES - Banyaknya petasan dan juga kembang api yang dinyalakan oleh suporter Indonesia di pertandingan leg kedua Pra Piala Dunia 2014 menghadapi Turkemnistan, membuat Panpel Bidang Keamanan PPD dihantui sanksi oleh FIFA.

Di pertandingan yang dimenangkan oleh Indonesia tersebut memang banyak sekali bunyi petasan yang terdengar, selain itu beberapa tribun juga terlihat memerah setelah suporter timnas menyalakan flare.

"Kami agak khawatir bakal mendapat sanksi dari FIFA, sebab ledakan petasan dan kembang api terus-terusan terjadi sepanjang pertandingan," ujar Panpel Bidang Keamanan, Nugroho Setiawan.

"Hal ini karena tingkatannya telah mencapai medium risk, atau dengan kata lain bisa membahayakan orang lain," tambah Nugroho.

Bila hukuman atau sanksi dijatuhkan oleh FIFA, kemungkinan Indonesia akan mendapatkan sanksi berupa denda uang.

Mengenai tindakan anarkis yang kemungkinan terjadi seusai pertandingan, Nugroho memastikan hal tersebut tidak terjadi, karena sejauh ini tak ada pengaduan mengenai hal tersebut.

"Sejauh ini keamanan cukup stabil dan aman, belum ada laporan tindak perusakan atau anarkis yang dilakukan penonton," tandas Nugroho. (antara) 

Pasangan Mesum Ditangkap Warga

MEULABOH | ACEH MINUTES - Puluhan warga Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Senin (5/9) malam sekitar pukul 22.00 WIB berhasil menangkap satu pasangan nonmuhrim yang sedang berduaan di sebuah rumah warga yang ditinggalkan pemiliknya.

Mereka yang berhasil ditangkap warga itu masing-masing Saifuddin (31) asal Kota Peureulak, Kabupaten Aceh Timur dan pasangannya Rusnidar (41) warga Desa Simpang Tiga, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan.

Saat ditangkap, pasangan laki-laki itu sempat dihadiahkan katupat bangkahulu ke bagian wajahnya. Pasalnya, warga yang curiga dengan keberadaan pelaku di rumah kosong milik Abdul Mutallib, warga Desa Seuneubok tersebut kesal karena pelaku pria diduga membobol rumah yang ditinggalkan sementara oleh pemiliknya.

Rumah milik Abdul Mutallib tersebut telah beberapa kali diganti kunci pintu oleh pemiliknya, namun kerap dibobol oleh orang yang ingin berbuat mesum. Letak rumah bantuan tersebut berada jauh dari rumah warga lainnya.

Warga yang menangkap kedua pelaku akhirnya langsung memboyong pelaku mesum tersebut ke kantor desa guna dimintai keterangan. Di hadapan sejumlah personel polisi, warga yang meminta keterangan terhadap pelaku nyaris mengamuk karena keterangan yang diberikan oleh pelaku Saifuddin itu berbelit-belit dan membohongi warga.

Namun setelah didesak, ia mengaku keberadaan dirinya dan pasangan perempuan yang baru dikenalnya lewat Handphone tersebut sejak pukul 14.00 WIB siang dan telah melakukan hubungan layaknya pasangan suami isteri. Bahkan mereka sengaja membawa bekal makanan dan minuman dengan rencana menginap di rumah kosong tersebut.

Warga yang kesal dengan pelaku berupaya memeriksa isi tas yang dibawa oleh pasangan perempuan, dan hasilnya warga justru menemukan sebuah sayuran jenis Terong berwarna Ungu.

Saat ditanya untuk apa tanaman sayuran itu, pelaku laki-laki mengaku terong tersebut digunakan sebagai alat bantu seks sehingga membuat warga yang hadir terpaksa tertawa.

Geuchik Gampong Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Nazaruddin didampingi Ketua Pemuda Zulkifli mengatakan, kasus mesum tersebut saat ini ditangani oleh aparat desa dan kedua dikenakan denda hukuman adat, karena dianggap telah mengotori desa mereka dengan perbuatan zina serta melanggar Qanun Syariat Islam. (serambinews)

Pertamina jamin BBM aman di Singkil

MEDAN | ACEH MINUTES - Pertamina menjamin ketersediaan bahan bakar minyak di Singkil, Subulussalam, Aceh dan termasuk Dairi, Sumatera Utara, pascagempa berkekuatan 6,7 skala Richter (SR) yang melanda Singkil Baru, Selasa pukul 00.55 WIB.

"Stok BBM (bahan bakar minyak) di Singkil dan Dairi masih cukup aman sehingga bisa memenuhi kebutuhan meski nantinya terjadi peningkatan permintaan pascagempa di Singkil itu," kata Assistant Customer Relation PT.Pertamina Fuel Retail Region I, Sonny Mirath, sore ini.

Di Singkil ada tiga unit stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan lima unit SPBU di Dairi dan semuanya masih tetap beroperasi normal. "Pertamina menjamin stok cukup aman di kawasan itu dan siap memasok tambahan segera kalau diperlukan pascagempa di Singkil Baru,Aceh yang dirasakan di beberapa daerah Sumut juga," katanya.

Keamanan stok makin diyakini karena tim pemantau BBM yang dibentuk manajemen juga masih bekerja hingga H+10 Idul Fitri. "Semakin aman karena sebelumnya Minggu 4 September, Pertamina mengalokasikan BBM lebih banyak lagi ke kawasan Dairi dan termasuk Kabupaten Karo Sumut untuk menghindari kekurangan bahan bakar di kawasan itu pada arus balik Idul Fitri," katanya.

Tiga unit mobil tangki berisi BBM solar dan premium sudah dialokasikan ke sejumlah SPBU wilayah Karo dan Dairi yang menjadi salah satu jalan lintas arus mudik dan balik Idul Fitri di Sumut.

BBM sebanyak tiga tangki itu untuk mengisi sejumlah SPBU di Berastagi, Kabanjahe Kabupaten Karo dan Sidikalang, Dairi. Guna menghindari kemacatan lalu lintas yang bisa menghambat jalan mobil tangki pembawa BBM yang berdampak pada terhambatnya alokasi ke SPBU, kata dia, Pertamina meminta pengawalan dari pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan Sumut.

Dia menyebutkan, sejak masa mudik dan termasuk arus balik Idul Fitri, Pertamina sudah mengalokasikan 3.502 kiloliter (kl) BBM untuk melayani 300 SPBU di Sumut.

General Manager Fuel Retail Region I PT.Pertamina, Gandhi Sriwidodo, menjelang Idul Fitri akhir Agustus lalu mengatakan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menambah penyaluran BBM lebih banyak atau naik 15 persen dari hari biasa untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar tersebut di wilayah Sumatera bagian utara pada Idul Fitri tahun ini.

Selain menambah penyaluran hingga 15 persen, Pertamina menyiapkan sembilan kantong SPBU di beberapa lokasi lintas Sumatera yang bisa mengatasi kesulitan mendapatkan BBM bagi warga yang mudik serta menyiapkan 94 SPBU yang buka 24 jam. Pertamina juga berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk menjaga keamanan di SPBU.(waspadaonline)

Tiga provinsi rasakan gempa Aceh

BANDA ACEH | ACEH MINUTES - Gempa bumi berkekuatan 6,7 pada Skala Richter yang berpusat di Kabupaten Aceh Selatan, Selasa dini hari, dirasakan di sembilan wilayah pada tiga provinsi di Indonesia.

Staf operasional BMKG Stasiun Geologi Mata Ie di Aceh Besar, Fany menyebutkan kesembilan wilayah itu ada di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Mereka merasakan getaran gempa yang berpusat di daratan Kabupaten Aceh Selatan, sekitar pukul 00.55.12 WIB.

“Pusat gempa tersebut persisnya berada di darat. Meski hingga kini belum terdeteksi adanya gempa susulan, namun kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada,” katanya hari ini.

Sejauh ini, gempa bumi ini merusakkan rumah penduduk, sejumlah fasilitas publik seperti sekolah dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat serta menelan korban jiwa seorang anak meninggal dunia serta beberapa warga lain terluka di Aceh Singkil. (waspadaonline)

Jalan Negara di Sultan Daulat Terancam Putus

ilustrasi
SUBULUSSALAM | ACEH MINUTES – Gempa berkekuatan 6,7 skala ricter, Selasa (6/9) dinihari tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tapi turut merusak sejumlah insfratruktur baik rumah, kantor maupun tempat ibadah. Bahkan, gempa yang terjadi sekitar pukul 00.57 WIB, turut membelah ruas jalan Negara di jurang Simenjeren, Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam sepanjang 25 meter dengan lebar sekitar lima sampai enam centimeter.

Sapri Tinambunan (29), warga Sultan Daulat kepada Serambinews.com mengatakan setidaknya ada lima titik ruas jalan Negara di sekitar Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat yang terbelah. Kondisinya terbelah dan sebagiannya turun beberapa centimeter. “Jalan yang terbelah ini kalau tidak segera diantisipasi terancam putus, karena sedikit saja hujan bisa amblas,” kata Sapri dan dibenarkan warga lainnya Malim Nadar (38).

Selain itu dua tanggul yang baru dibangun di sekitar Jongkong, desa Singgersing juga amblas. Sebelumnya, tanggul tersebut juga sudah ambruk sebelum selesai dikerjakan. Sementara di tikungan menanjak Simenjeren, desa Singgersing terjadi longsor yang menimbun badan jalan sepanjang sekitar enam meter dan menutup setengah badan jalan. Karena berada persis di tikungan dinilai sangat rawan kecelakaan. (serambinews)

310 Unit Rumah Rusak di Aceh Selatan

ilustrasi
TAPAKTUAN | ACEH MINUTES - Ratusan unit rumah warga di Kecamatan Trumon Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, mengalami rusak berat dan ringan akibat gempa teknonik berkekuatan 6,7 yang tejadi Selasa (6/9) sekitar pukul 00: 55 WIB dini hari.

Camat Trumon Tengah, Abdul Munir, kepada Serambinews.com, Selasa (6/9) kemarin melaporkan, selain menimbulkan kepanikan warga, gempa teknonik berkekuatan 6,7 skala Richter (SR) yang berpusat pada lokasi 2,81 lintang utara (LU) 97,85 bukur timur (BT) atau 59 kilometer Timur Laut Singkil Baru di kedalaman 78 kilometer itu juga mengakibatkan ratusan unit rumah warga mengalami rusak berat dan ringan.

Data sementara yang diperoleh dari desa, rumah yang rusak digoyang gempa itu berjumlah 310 unit meliputi sepuluh desa. Terdiri 218 unit mengalami rusak ringan dan 92 unit rusak berat.

Rinciannya Desa Ladang Rima rumah yang rusak berat berjumlah 56 unit, rusak ringan 160 unit, Desa Gunung Kapur rumah rusak berat 4 unit, rusak ringan 8 unit, Krueng Batee berjumlah 3 berat 19 ringan, Desa Ie Jerneh 11 ringan 4 berat, Naca 7 berat 8 ringan 2 berat 17 ringan, Lhok Raya 1 berat 3 ringan, dan Desa Cpt Bayu 12 berat 10 ringan.

Selain ratusan rumah yang rusak berat dan ringan, gempa tektonik yang terjadi pukul 00:55 WIB itu juga merusak sejumlah sarana ibadah, bangunan sekolah SD Ie Jerneh dan pondasi jembatan Desa Naca.

Menurut Abdul Munir, meskipun rumah yang rusak diayun gempa itu berjumlah ratusan unit, naum belum ada warga yang mengungsi, karena kerusakan itu hanya sebagian dari bangunan, yakni rusak bagian dinding dan atap. “Tidak ada warga yang mengungsi, rumah-rumah yang rusak itu masih bisa ditempati,”katanya. (serambinews)

Keluarga Nasruddin Dukung Antasari Azhar

JAKARTA | ACEH MINUTES - Adik kandung Direktur PT Rajawali Putra Banjaran Nasrudin Zulkarnaen, Andi Syamsudin dan istrinya Dewi Tamburaka, terlihat menghadiri sidang perdana peninjauan kembali Antasari Azhar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2011). Kedatangan mereka untuk mendukung Antasari.

"Harapan kami mudah-mudahan dengan sidang PK ini kebenaran akan terungkap semua dan beberapa kejanggalan kemarin pada waktu sidang awal itu kan sudah mulai tampak. Kami sekeluarga dukung Pak Antasari sepenuhnya," ujar Dewi yang saat itu hadir dengan memakai baju berwarna ungu tua.

Ia mengaku bersama Andi baru datang dari kota Makassar khusus untuk mendukung Antasari. Dewi menyatakan sejak awal keluarga besarnya tidak yakin jika Antasari merupakan auktor intelektualis dalam pembunuhan Nasrudin.

Mereka juga sanksi bahwa ada SMS ancaman dari Antasari seperti yang dituduhkan dalam dakwaan terhadap mantan Ketua KPK tersebut. "Dari awal kita dari keluarga juga abu-abu kelihatannya. Abu-abu kalau auktor intelektualisnya adalah Antasari. Kami tidak yakin. Tapi ini kan ada prosesnya. Tapi nanti pasti akan terungkap semua," tutur Dewi.

"Kami juga mempertanyakan, chip HP (handphone) almarhum, kok bisa rusak? Ditembaknya kan di kepala. Kenapa bisa rusak chipnya. Enggak ada juga ancaman di SMS. Enggak ada itu. Itu mesti ditelusuri," sambungnya.

Dewi dan keluarganya berharap Antasari dapat dibebaskan dari kasus itu. "Kami harapkan pada sidang kasus ini, agar Pak Antasari bisa bebas," tutup Dewi.

Antasari mengajukan memori peninjauan kembali untuk memperoleh keadilan. Ada tiga bukti baru (novum) yang ia ajukan. Ia menegaskan, dirinya tak terlibat dalam kasus pembunuhan Nasrudin.

Antasari divonis 18 tahun penjara karena dianggap terbukti terlibat dalam kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (11/2/2010) lalu.(Kompas.com)

Senjatanya belum Pasti

ACEH MINUTES - SETELAH mendapat laporan kejadian perampokan di Desa Meunasah Dayah malam itu, kami langsung turunkan petugas ke TKP dan memburu komplotan yang dilaporkan bersenjata api tersebut. Kita akan terus memburu komplotan itu.

Sejauh ini kita belum bisa memastikan apakah senjata yang digunakan pelaku asli atau senjata mainan. Kemungkinan pelaku sengaja menanyakan Satria dan Hendra kepada anggota keluarga korban untuk memastikan lokasi tersebut memang aman untuk beraksi. Sebab, Satria dan Hendra memang anggota kepolisian yang ditugaskan untuk berpatroli ke kawasan tersebut. 

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Kukuh Santoso melalui Kapolsek Simpang Keuramat, Ipda M Nasir kepada Serambi, Senin (5/9). (serambinews.com)

Mereka Melumpuhkan 11 Anggota Keluarga

ACEH MINUTES -KOMPLOTAN pria yang menggunakan senjata tajam dan senjata api mirip AK-47 yang menyerbu ke rumah Rosmiati (47) di Desa Meunasah Dayah, Kecamatan Simpang Mamplam, Aceh Utara pada Senin dini hari kemarin berhasil membuat tak berkutik semua anggota keluarga korban yang berjumlah 11 orang. Dengan leluasa komplotan itu menguras barang-barang berharga dan isi kedai kelontong Mak Ros.

Junidawati, anak sulung Rosmiati mengisahkan, pada awalnya dia sudah curiga ketika tiba-tiba ada komplotan yang muncul menanyakan Satria, anggota Polsek Simpang Keuramat. Karena Junidawati menjawab tak ada, mereka menanyakan lagi anggota polisi lainnya.

Khawatir terjadi hal-hal tak diinginkan, buru-buru Junidawati masuk ke rumah memberitahukan kepada ibunya. Mereka pun mengintip gerak-gerik komplotan itu dari celah dinding. Tiba-tiba pelaku mengetuk pintu.

Sambil mengetuk pintu, pelaku memanggil nama Mak Ros (Rosmiati) dengan Bahasa Indonesia berdialek Aceh. Karena kasihan, Mak Ros membuka pintu. Langsung saja komplotan itu masuk ke rumah. Semua anggota keluarga yang berjumlah 11 orang dipaksa berkumpul di ruang tamu. Satu di antara pria itu memegang senjata panjang mirip AK-47, berjaket, dan penutup kepala.

Saat kejadian, di rumah itu selain ada Mak Ros bersama lima anaknya, yaitu Junidawati (27), Risabudihartika (23), Dinirasitasari (19), Muhammad Ridho (11), dan Muhammad (3,5 tahun) juga menantu dan cucunya. “Semuanya tak berdaya menghadapi todongan senjata api dan senjata tajam. Kami baru melaporkan kasus itu ke polisi ketika mereka sudah kabur membawa barang-barang dan uang milik kami,” kata keluarga korban.(serambinews.com)

Pria Ber-’AK’ Beraksi Lagi

LHOKSEUMAWE | ACEH MINUTES - Perampokan yang dilakukan komplotan bersenjata api masih saja terjadi di Aceh. Kasus terbaru menimpa satu keluarga di Desa Meunasah Dayah, Kecamatan Simpang Keuramat, Aceh Utara, Senin (5/9) dini hari. Sebanyak enam anggota komplotan yang disebut-sebut menggunakan senjata mirip AK-47 dan senjata tajam melumpuhkan anggota keluarga korban sebelum menguras barang dan uang.

Sasaran perampokan di Aceh Utara adalah rumah keluarga Rosmiati (47) di Desa Meunasah Dayah, Kecamatan Simpang Mamplam. Rumah itu juga difungsikan oleh Mak Ros sebagai tempat usaha jualan kelontong. Meski tak ada korban jiwa, namun keluarga besar korban yang sedang ngumpul di rumah malam itu benar-benar trauma karena ditodong dengan senjata mirip AK-47 dan senjata tajam.

Informasi yang berhasil dihimpun Serambi, lepas tengah malam atau sekitar pukul 00.15 WIB dini hari itu, Rosmiati yang akrap disapa Mak Ros meminta anak-anaknya mematikan televisi dan lampu dalam kedai untuk segera tidur supaya bisa bangun cepat untuk sekolah besok pagi.

Ketika Mak Ros dan anaknya yang lain sudah masuk, anak sulungnya, Junidawati (27) masih duduk di teras rumah sambil menelepon. Tiba-tiba, di keremangan dini hari itu muncul enam pria. Salah seorang pria itu menanyakan Satria, anggota Reskrim Polsek Simpang Keuramat. Juga ditanyakan seorang anggota polisi lainnya. Komplotan tersebut berpura-pura sebagai teman dari kedua polisi yang mereka tanyakan. 

Mak Ros sempat mengatakan suaminya sedang tidak di rumah karena sedang pergi ke Medan membawa karet. Tiba-tiba seorang pria yang menggunakan senjata laras panjang mirip AK-47 menodongkan senjata itu ke arah Mak Ros, Tiga menjarah empat unit HP milik anggota keluarga Mak Ros, sebuah laptop merek Acer, uang Rp 850.000 dan barang kelontong seperti susu, mi instan, rokok, dan lainnya dari dalam kedai.

Seorang pelaku sempat mengancam akan membunuh Junidawati karena terus merepet ketika pelaku menjarah barang-barang milik mereka. Pelaku juga berusaha membawa kabur sepeda motor korban. Diduga kasihan karena Mak Ros mengatakan sepeda motor itu milik anak-anak pergi sekolah dan masih kredit, rencana itu urung dilakukan pelaku. Komplotan itu langsung kabur membawa barang-barang hasil jarahan.(serambinews.com)