Selasa, 06 September 2011

Pria Ber-’AK’ Beraksi Lagi

LHOKSEUMAWE | ACEH MINUTES - Perampokan yang dilakukan komplotan bersenjata api masih saja terjadi di Aceh. Kasus terbaru menimpa satu keluarga di Desa Meunasah Dayah, Kecamatan Simpang Keuramat, Aceh Utara, Senin (5/9) dini hari. Sebanyak enam anggota komplotan yang disebut-sebut menggunakan senjata mirip AK-47 dan senjata tajam melumpuhkan anggota keluarga korban sebelum menguras barang dan uang.

Sasaran perampokan di Aceh Utara adalah rumah keluarga Rosmiati (47) di Desa Meunasah Dayah, Kecamatan Simpang Mamplam. Rumah itu juga difungsikan oleh Mak Ros sebagai tempat usaha jualan kelontong. Meski tak ada korban jiwa, namun keluarga besar korban yang sedang ngumpul di rumah malam itu benar-benar trauma karena ditodong dengan senjata mirip AK-47 dan senjata tajam.

Informasi yang berhasil dihimpun Serambi, lepas tengah malam atau sekitar pukul 00.15 WIB dini hari itu, Rosmiati yang akrap disapa Mak Ros meminta anak-anaknya mematikan televisi dan lampu dalam kedai untuk segera tidur supaya bisa bangun cepat untuk sekolah besok pagi.

Ketika Mak Ros dan anaknya yang lain sudah masuk, anak sulungnya, Junidawati (27) masih duduk di teras rumah sambil menelepon. Tiba-tiba, di keremangan dini hari itu muncul enam pria. Salah seorang pria itu menanyakan Satria, anggota Reskrim Polsek Simpang Keuramat. Juga ditanyakan seorang anggota polisi lainnya. Komplotan tersebut berpura-pura sebagai teman dari kedua polisi yang mereka tanyakan. 

Mak Ros sempat mengatakan suaminya sedang tidak di rumah karena sedang pergi ke Medan membawa karet. Tiba-tiba seorang pria yang menggunakan senjata laras panjang mirip AK-47 menodongkan senjata itu ke arah Mak Ros, Tiga menjarah empat unit HP milik anggota keluarga Mak Ros, sebuah laptop merek Acer, uang Rp 850.000 dan barang kelontong seperti susu, mi instan, rokok, dan lainnya dari dalam kedai.

Seorang pelaku sempat mengancam akan membunuh Junidawati karena terus merepet ketika pelaku menjarah barang-barang milik mereka. Pelaku juga berusaha membawa kabur sepeda motor korban. Diduga kasihan karena Mak Ros mengatakan sepeda motor itu milik anak-anak pergi sekolah dan masih kredit, rencana itu urung dilakukan pelaku. Komplotan itu langsung kabur membawa barang-barang hasil jarahan.(serambinews.com)