Sabtu, 13 Agustus 2011

Demokrat minta perubahan Cagub Partai Aceh

BANDA ACEH Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Aceh mengingikan adanya perubahan paket calon Gubernur Aceh yang diusung oleh Partai Aceh (PA). keinginan ini diungkapkan oleh Ketua DPD Partai Demokrat Aceh kepada Waspada Online, malam ini.

Yah kita menginginkan perubahan paket gubernur yang diusung oleh PA, agar ada situasi politik menjadi lebih baik, sebut Mawardi yang juga merupakan Walikota Banda Aceh ini.

Menurutnya, jika PA bersedia mengubah Paket Zaini Abdulah dan Muzakir Manaf (Zikir) akan sangat berpengaruh positif dalam penciptaan stabilitas politik di Aceh nantinya.

Tentunya kita (Partai Demokrat-red) sangat berharap dan menginkan adanya perubahan paket tersebut guna semakin memperkokoh jalinan komunikasi politik yang selama ini telah dibangun dalam proses dan dinamika politik di Aceh.

Sementara itu juru bicara PA Fachrul Razi mengatakan bahwa paket calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung oleh PA dalam Pemilukada Aceh sudah final dan tidak mungkin untuk dirubah lagi. Dalam beberapa pertemuan para petinggi Demokrat tidak pernah menyampaikan hal tersebut secara resmi, dan saya baru mendengar hal ini tuturnya.
Sumber waspada online

[DOKUMEN KOPASSUS BOCOR] Desmond Tutu Dituduh Mendukung OPM

SYDNEY � Sebuah dokumen rahasia yang dibuat Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat bocor ke media Australia dan dimuat di kelompok surat kabar Fairfax, Sabtu (13/8/2011). Dokumen tersebut memaparkan detail ancaman gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka.

Dokumen berjudul "Anatomi Separatisme Papua" itu menyebut dengan detail tokoh-tokoh kunci gerakan separatis tersebut dan berbagai tokoh dari luar negeri yang menjadi simpatisan gerakan Papua merdeka ini.

Mereka antara lain Senator AS dari Partai Demokrat, Dianne Feinstein; anggota Parlemen Inggris dari Partai Buruh, Andrew Smith; mantan Perdana Menteri Papua Niugini, Michael Somare; bahkan pejuang antiapartheid Afrika Selatan, Uskup Agung Desmond Tutu.

Daftar itu juga memasukkan sederet nama politisi, akademisi, wartawan, pekerja lembaga bantuan, dan para pemimpin agama dari berbagai negara.

Dalam laporan itu juga disebutkan, ada sekelompok penghasut bersenjata yang mampu menjalankan taktik perang gerilya tersebar hampir di seluruh wilayah Papua. Kopassus menyebut kelompok tersebut terdiri atas 1.129 orang, tetapi hanya memiliki 131 senjata (api) dan dan empat granat.

Salah satu surat kabar dari kelompok media Fairfax, The Saturday Age, mengaku mendapatkan 19 dokumen rahasia Kopassus, yang dibuat tahun 2006-2009. Surat kabar tersebut tidak menyebutkan bagaimana dokumen tersebut bisa bocor ke tangan mereka.
Sumber kompas.com

[Ancaman Keamanan di Papua] Kinerja Intelijen Dikecam

JAYAPURA� Para penggiat demokrasi dan HAM di Papua mengecam kinerja aparat keamanan dan intelijen di Papua. Berbagai kasus kekerasan komunal dan kriminal bersenjata yang menewaskan banyak orang di Papua akhir-akhir ini menjadi fakta lemahnya jaringan intelijen tersebut.

Koordinator Kontras Papua Olga Hamadi, Sabtu (13/8/2011) di Abepura, Papua, mengatakan, fungsi dan peran intelijen yang seharusnya mampu memberi deteksi dini tampaknya tidak optimal. Beberapa kasus kekerasan yang menimbulkan korban jiwa terjadi di tempat yang sama. Pelaku dan motif belum terungkap.

Dugaan bahwa pelaku adalah kelompok sipil bersenjata hingga saat ini belum teruji kebenarannya. Munculnya dugaan adanya kelompok TPN-OPM buatan atau sebaliknya membuat persepsi warga terpecah-pecah. Ujungnya, kerja intelijen dinilai tidak mampu memberi jaminan keamanan bagi publik.

Bagi Teo Hasegem, penggiat HAM dari Wamena, hal itu memunculkan dugaan bahwa kinerja intelijen di Papua tidak hanya untuk membangun stabilitas, tetapi juga demi kepentingan-kepentingan tertentu.

Menurut dia, intelijen seharusnya bisa membantu polisi untuk memetakan persoalan dan wilayah sehingga polisi mampu membangun pengamanan bagi warga. Namun sayang, kasus penembakan yang terjadi dua hari lalu di Abe Pantai, tak jauh dari Nafri, menjadi fakta buruk kondisi keamanan di Papua.

Terkait dengan kasus penembakan dan pencegatan di Nafri, sejumlah penggiat demokrasi dan HAM di Papua berniat menggelar investigasi. Mereka tidak hanya turun ke lapangan dan mengumpulkan informasi, mereka berharap kerja itu dapat memberi gambaran umum serta mampu memetakan motif dan pelaku.
Sumber Kompas.com

[Menteri Langgar Lalu Lintas?] Mustafa Juga Bantah Masuk Jalur Busway

JAKARTA - Ajudan Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Basri juga membantah mobil dinas menterinya melanggar lalu lintas masuk ke jalur Busway dari arah Manggarai menuju jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat (12/8/2011) lalu.

"Gunakan kacamata yang baik agar tidak salah melihat. Ini bulan puasa, orang tidak boleh berbohong. Jadi, mobil dinas Menteri BUMN tidak masuk jalur busway tersebut," tandas perwira Polri, yang ditugaskan menjadi ajudan Menteri BUMN kepada Kompas, Sabtu (13/8/2011) siang ini.

Menurut Basri, setengah hari Mustafa Abubakar tidak keluar kantor sejak tiba di Kantor BUMN di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat pagi sekitar pukul 07.30 wib. "Ada rapat dengan Wakil Menteri Perhubungan, lalu disambung rapat lagi dengan BUMN Angkutan Sungai, Darat dan Pelabuhan (ASDP) di kantornya. Bapak baru keluar jam 14.20 wib menuju Istana Negara, karena ada acara pemberian Bintang Kehormatan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," jelas Basri.

Basri mengaku, Mustafa Abubakar adalah orang yang mengetahui aturan. "Apalagi, saya yang bertugas sebagai anggota Polri, tentu harus patuh dengan aturan apapun. Tolong berita itu diluruskan. Saya khawatir, Bapak (Mustafa Abubakar) bisa marah jika diberitakan mobilnya melanggar aturan," lanjut dia.

Jadi, mobil dinas siapa yang masuk jalur busway kemarin siang? "Saya tidak tahu. Ya, kalau tidak bohong, ya salah lihat. Makanya, pakai kacamata yang baik," papar Basri lagi.

Sebagaimana diberitakan blog Kompasiana, Jumat lalu, mobil dinas menteri RI 42, yang ditumpangi Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisyahbana, tidak memberikan contoh yang baik karena masuk jalur busway.

Namun, Ajudan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rauf membantah. Menurut dia, Armida tengah memimpin rapat pada jam yang diberitakan itu. Lagipula, mobil dinasnya bukan RI 42, akan tetapi RI 41.

Jadi, siapa dong yang salah?
Sumber kompas.com

FKMA Kecam Pelayanan RSCUM Lhokseumawe

Lhokseumawe |Kecaman terus berdatangan terhadap pihak Rumah sakit Umum Cut Mutia (RSUCM) Lhokseumawe terkait meninggalnya pasien Jaminan Kesehatan Aceh, M Jafar, 48, warga Alue Bili Aceh Utara. Kali ini, Forum Komunikasi Mahasiswa Aceh atau FKMA yang menyesalkan buruknya pelayanan rumah sakit milik Pemkab Aceh Utara itu.

Kasus meninggalnya pasien JKA M Jafar di ruang ICU RSUCM Lhokseumawe harus dipandang sebagai suatu kelalaian pihak rumah sakit yang telah mencabut dan merampas hak seseorang. Seharusnya pihak RSUCM itu memberikan pelayanan kesehatan dengan baik terhadap pasien dari keluarga kurang mampu,kata Presidium FKMA M Agam Khalilullah melalui siaran persnya, Jumat (12/8).

Agam menegaskan, setiap warga berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak, seperti yang tercantum dalam Pasal 28 H Ayat 1 UUD RI tahun 1945 dan Pasal 12 Ayat 1 dan 2 UU No. 11 Tahun 2005 Tentang �Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya. Sehingga pihak rumah sakit tidak boleh mendiskriminasikan pasien yang mmebutuhkan perawatan. Jangan karena M Jafar berobat menggunakan JKA, kata dia, dokter mengabaikan hak-hak pasien.

Dalam kasus ini sudah jelas dokter yang menangani M Jafar mengabaikan pasien yang sedang kritis. Ini sangat tidak manusiawi. Keluarga korban bisa menggugat pihak RSCUM agar menjadi pelajaran sehingga kasus-kasus seperti itu tidak terulang terhadap orang lain, kata Agam Khalilullah.

Sebelumnya diberitakan, M Jafar, 48, warga Alue Bili, Kecamatan Baktya, Aceh Utara meninggal dunia di ruang ICU Rumah Sakit Umum Cut Mutia Lhokseumawe, Rabu (10/8) pagi. Keluarganya menuding tenaga medis lalai menangani pasien JKA ini.

Direktur Rumah Sakit Umum Cut Mutia Lhokseumawe dr Anita melalui kasi Pelayanan Medik Abdul Mukti, mengakui ada mis komunikasi antara dokter yang menangani pasien bernama Jafar dengan keluarga pasien ini, karena dokter tidak mengangkat telpon saat dihubungi keluarga pasien, Selasa malam. Mukti menyatakan dengan adanya kejadian tersebut pihaknya akan melakukan pembenahan-pembenahan ke depan guna memaksimalkan pelayanan kepada pasien.(nsy)
Sumber Harian Aceh

Wartawan Terkecoh, Nazaruddin Kemungkinan Tiba Siang

Jakarta: Iring-iringan tim penjemput dan pengamanan kedatangan tersangka kasus suap Wisma Atlet SEA Games Palembang, Sumatra Selatan, Muhammad Nazaruddin di Bandar Udara Halim Perdanakusumah mengecoh wartawan. Sebelumnya, Sabtu (13/8), sekitar pukul 06.15 WIB, iring-iringan mobil yang akan menjemput dan mengamankan mantan Bendahara partai Demokrat, M. Nazaruddin tiba-tiba pergi secara serentak. Para wartawan terkejut dan berlarian mencari informasi.

Sebagian wartawan menduga Nazaruddin telah mendarat dan dibawa diam-diam. Apalagi, sebelum iring-iringan itu pergi, satu mobil Nissan Terrano terlihat berputar mengelilingi bandara. Namun, kabar lainnya mengatakan bahwa pesawat yang ditumpangi Nazaruddin tidak jadi mendarat di Halim. Diduga, Pesawat tersebut mengalihkan pendaratannya ke lapangan terbang Pondok Cabe atau bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Kendati demikian, seorang keamanan Bandara, Syukri Gasmus mengatakan bahwa pesawat akan mendarat di Halim. "Belum Mas, masih lama. Nanti siang mungkin," ungkapnya.

Ia juga mengatakan, pesawat yang ditumpangi Nazaruddin kemungkinan transit dulu saat ini. "Kalau pesawat itu 12 jam terbang harus istirahat. Butuh waktu 6 jam untuk mendinginkan mesin. Tapi, kalau sudah di Halim enggak akan berubah. Nanti siang kemungkinan datangnya" jelasnya.(MI/ARD)
Sumber Metrotvnews.com

Nazaruddin Mendarat

Jakarta: Tersangka kasus suap proyek Wisma Atlet SEA Games Palembang, Sumatra Selatan, Muhammad Nazaruddin mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, sekitar pukul 06.00 WIB.

Wartawan Media Indonesia melaporkan, seluruh aparat berseragam bersenjata lengkap plus rompi antipeluru telah bergerak. Mereka mengamankan bagian depan menara bandara.

Tak hanya itu, kendaraan pengiring Nazaruddin pun telah melaju. Iring-iringan terdiri dari lima mobil Kia Travelo kaca gelap, dua Toyota Fortuner hitam dengan pelat Mabes Polri, satu Ford Ranger dengan pelat Mabes Polri, dua Nissan Serena, dan dua Nissan Terrano.(MI/ARD)
Sumber Metrotvnews.com

Hanya Karena HP, Seorang Ibu Dibunuh di Depan Anak

Bogor: Hanya karena telepon genggam, seorang perampok di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, tega membunuh seorang ibu di depan anaknya, Jumat (12/8). Pelaku tak lain adalah tetangga korban.

Menurut Kapolsek Cileungsi, Kompol Ade Mulyana, penangkapan pelaku berdasarkan keterangan anak korban. Meski baru berusia delapan tahun, ia mampu mengenali dan menceritakan ciri-ciri pelaku.�

Saat ditangkap, pelaku mencoba kabur. Polisi tak segan-segan menembak kakinya dengan timah panas.(ARD)
Sumber Metrotvnews.com

Warga Aceh Serbu Warung Kopi Usai Tarawih

Banda Aceh: Sebagian warga Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar lebih banyak mendatangi warung kopi usai salat tarawih, ketimbang beribadah membaca Al Quran (tadarus) di masjid atau meunasah.

Fauji, salah seorang penikmat kopi di Banda Aceh, menuturkan, hampir tiap malam seusai tarawih mencicipi kopi di sejumlah warung. "Kami biasanya duduk di warung Black Jack dan Dhapu Kupi, karena kopinya nikmat," ujar Fauji.

Selama puasa, kata Fauji, dirinya dan kawan-kawannya berkumpul hingga larut malam sambil bercengkrama. Tapi kalau hari biasa sebelum Ramadan mereka nongkrong pagi dan sore.

"Sekali duduk, terkadang kami harus pesan dua gelas kopi untuk setiap orang," ujar Fauji.

Diakuinya, sebelum puasa dirinya sering mencicipi minuman tiga hingga empat kali sehari. "Mungkin karena sudah candu yang ginilah akibatnya," ucap Fauji polos.

Hal serupa diungkapkan Agussalim penikmat kopi lainnya, menurut dia tradisi minum kopi usai shalat Tarawih sudah lazim dilakukan oleh masyarakat Aceh dalam bulan Ramadhan.

"Ini mungkin sudah budaya dari dulu, ya mau bilang apa lagi," katanya.

Agus menambahkan, para penikmat kopi tidak hanya dari kalangan muda tapi yang tua juga ikut menikmatinya. "Hanjeut ta boh le kupi nyoe bang, kiban tapeugot man (minuman kopi ini tidak bisa dibuang lagi, mau bilang apa)," katanya.

Pantauan Antara, usai shalat Tarawih hampir semua warung-warung kopi di Banda Aceh dan Aceh Besar penuh diisi oleh warga, misalnya di warung "Cut Nun", Dhapu Kupi, Taufik Kopi, Solong, Black Jack, Tower, Dek Mi Kupi dan Cot Irie Kupi.

Kopi merupakan salah satu minuman khas orang Aceh, sehingga budaya minum kopi baik di warung-warung maupun di rumah sudah turun-temurun dilakukan.(Ant/ICH)
Sumber Metrotvnews.com