Sabtu, 13 Agustus 2011

Warga Aceh Serbu Warung Kopi Usai Tarawih

Banda Aceh: Sebagian warga Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar lebih banyak mendatangi warung kopi usai salat tarawih, ketimbang beribadah membaca Al Quran (tadarus) di masjid atau meunasah.

Fauji, salah seorang penikmat kopi di Banda Aceh, menuturkan, hampir tiap malam seusai tarawih mencicipi kopi di sejumlah warung. "Kami biasanya duduk di warung Black Jack dan Dhapu Kupi, karena kopinya nikmat," ujar Fauji.

Selama puasa, kata Fauji, dirinya dan kawan-kawannya berkumpul hingga larut malam sambil bercengkrama. Tapi kalau hari biasa sebelum Ramadan mereka nongkrong pagi dan sore.

"Sekali duduk, terkadang kami harus pesan dua gelas kopi untuk setiap orang," ujar Fauji.

Diakuinya, sebelum puasa dirinya sering mencicipi minuman tiga hingga empat kali sehari. "Mungkin karena sudah candu yang ginilah akibatnya," ucap Fauji polos.

Hal serupa diungkapkan Agussalim penikmat kopi lainnya, menurut dia tradisi minum kopi usai shalat Tarawih sudah lazim dilakukan oleh masyarakat Aceh dalam bulan Ramadhan.

"Ini mungkin sudah budaya dari dulu, ya mau bilang apa lagi," katanya.

Agus menambahkan, para penikmat kopi tidak hanya dari kalangan muda tapi yang tua juga ikut menikmatinya. "Hanjeut ta boh le kupi nyoe bang, kiban tapeugot man (minuman kopi ini tidak bisa dibuang lagi, mau bilang apa)," katanya.

Pantauan Antara, usai shalat Tarawih hampir semua warung-warung kopi di Banda Aceh dan Aceh Besar penuh diisi oleh warga, misalnya di warung "Cut Nun", Dhapu Kupi, Taufik Kopi, Solong, Black Jack, Tower, Dek Mi Kupi dan Cot Irie Kupi.

Kopi merupakan salah satu minuman khas orang Aceh, sehingga budaya minum kopi baik di warung-warung maupun di rumah sudah turun-temurun dilakukan.(Ant/ICH)
Sumber Metrotvnews.com