Sabtu, 27 Agustus 2011

Publikasi Wikileaks Menguntungkan RI

ACEH MINUTES] JAKARTA - Pihak Istana tidak mempersoalkan publikasi Situs Wikileaks yang memuat data mengenai sejumlah menteri KIB II yang menjadi sekutu Amerika Serikat (AS). Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyebut RI sama sekali tidak dirugikan terkait publikasi Wikileaks tersebut.

"Ya itu lebih beruntung, berarti mereka enggak ada masalah dengan Amerika toh. Pengertian sekutu di sana berarti tidak ada gesekan atau tidak ada masalah politik dengan AS, itu baik-baik saja," ujar Julian di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (26/8/2011) malam. 

Julian menambahkan, mengenai Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang didukung pemerintah AS merupakan hal wajar.

"Kalau dikatakan pak Marty Natalegawa sebagai menlu yang didukung penuh oleh pihak AS karena kedekatan yang bukan secara institusional saya kira itu juga terlalu berlebihan. Nah, kalau dikatakan menlu AS memberikan selamat kepada menlu Marty ketika dilantik saya kira itu hal yang wajar," jelasnya.

"Apakah Presiden (SBY) sudah tahu?

"Ya sudah tahu beliau, tapi tidak dilaporkan secara langsung," tutup Julian. (put)

Sebelumnya, Situs WikiLeaks kembali membocorkan data kawat Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Indonesia. Kali ini WikiLeaks menyebut ada beberapa menteri yang dijadikan sekutu Amerika Serikat.

Menteri-menteri tersebut yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu tetap mengisi posnya di kabinet saat itu. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa, Dr Endang Rahayu Sedyaningish sebagai Menteri Kesehatan, Menteri Lingkungan Hidup Gusti M Hatta, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. sumber: okezone