Sabtu, 27 Agustus 2011

Khadafi Masuk dalam Sejarah Filipina

ACEH MINUTES] MANILA - Meski warga Filipina menerima atau tidak pernyataan ini, Pemimpin Libya Moammar Khadafi ternyata merupakan salah seorang yang masuk dalam sejarah Filipina.

Menurut Editor Stasiun TV Filipina State of Nation Jessica Soho menyatakan, Khadafi membantu proses perdamaian di Pulau Mindanao ketika Filipina masih berada di bawah pimpinan Presiden Marcos. 

Khadafi dikabarkan ikut campur dalam masalah yang dihadapi Pemerintah Filipina dan geriliyawan Moro National Liberation Front (MNLF) yang akhirnya membuahkan sebuah Perjanjian Tripoli. Demikian seperti diberitakan CBS, Sabtu (27/8/2011).

Seperti yang terjadi saat ini, Ibu Kota Tripoli sudah dikuasai oleh oposisi Libya. Oposisi Libya bahkan memindahkan pemerintahannya yang ada di Kota Benghazi ke Tripoli.

Mantan Ibu Negara Filipina Imelda Marcos juga menganggap Khadafi sebagai teman ketika suaminya, Ferdinand Marcos masih menjabat sebagai Presiden Filipina.

"Filipina selalu berhubungan dengan Khadafi maupun Libya, meski Amerika Serikat dan sekutunya memandangnya sebagai seorang musuh, banyak dari warga Libya yang masih mencintainya," ujar Soho.

Untuk saat ini, nampaknya komunikasi antara Filipina dan Khadafi akan terputus karena Pemimpin Libya itu menghilang dan menjadi perburuan bagi para oposisi Libya, dan juga Barat. Tripoli pun masih porak poranda akibat peperangan lima hari antara pasukan loyalis Khadafi dan pasukan oposisi Libya.(Okezone.com)