Sabtu, 27 Agustus 2011

[Hari Raya Idul Fitri] Politisi Diimbau Temui Rakyat

ACEH MINUTES] JAKARTA- Hari Raya Idul Fitri tahun 1432 Hijriyah, yang bakal berlangsung Selasa (30/8/2011) atau Rabu (31/8/2011) pekan depan, diharapkan dapat dimanfaatkan para politisi dan pejabat untuk merangkul rakyat bawah.

Lewat ajang halal bihalal, elite bisa menyapa dan menyarap aspirasi rakyat secara langsung yang dalam proses politik formal kerap terabaikan. 

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Komaruddin Hidayat, menyampaikan imbauan itu di Jakarta, Sabtu (27/8/2011).

Lebaran kini sudah menjadi bagian dari tradisi budaya bangsa yang dirayakan semua masyarakat. Dalam masa liburan nasional itu, banyak orang mudik ke kampung halaman, bertemu keluarga, dan saling memaafkan satu sama lain, termasuk para politisi. 

Menurut Komaruddin Hidayat, Lebaran adalah pesta rakyat yang sudah mentradisi sejak dulu. Tradisi ini juga bisa dimanfaatkan elite politik atau pejabat untuk bertemu masyarakat sebagai manusia biasa. Mereka bisa menggelar semacam open house kepada para rakyat atau konsituen yang memilihnya, termasuk anggota legislatif dengan pulang ke kampung halaman. 

"Lewat momen silaturahmi Lebaran, para politisi bisa bertemu langsung dengan rakyat, melihat secara jujur keadaan nyata di lapangan, mendengarkan, dan menampung aspirasi rakyat. Setelah halal bihalal, semua itu dijadikan bahan untuk memperbaiki kinerja politik," katanya. 

Hanya saja, lanjut Komaruddin, jangan sampai ajang maaf memaafkan itu justru digunakan untuk melemahkan semangat pemberantasan korupsi. Halal bihalal itu untuk memperbaiki hubungan antarmansia dan dengan Tuhan, sementara korupsi merupakan kejahatan seseorang atau kelompok terhadap rakyat dan negara.

Korupsi harus tetap diberantas dengan ketegasan hukum, bukan dengan norma agama yang bersifat imbauan moral.(kompas.com)