Minggu, 28 Agustus 2011

Tripoli Kekurangan Bahan Pangan dan BBM

ACEH MINUTES] Tripoli: Para pemberontak sukses mengusir pasukan yang masih setia kepada Moamar Khadafi hingga pingir Kota Tripoli seiring semakin langkanya bahan bakar minyak, air, dan listrik melumpuhkan Ibu Kota Libia tersebut.

Mayoritas wilayah Tripoli kini tidak mendapatkan aliran listrik dan air. Jalan-jalan dipenuhi dengan bangkai mobil terbakar dan sampah. Sampah di jalan-jalan kota tersebut sudah tidak diangkut selama berbulan-bulan. Mayat juga menumpuk di rumah sakit yang kini kosong sementara toko-toko tutup.

Harga BBM telah naik tinggi. Di Tripoli, harga 20 liter bensin naik menjadi 120 dinar (sekitar Rp857.800 ribu) atau naik 28 kali lipat dari sebelum krisis politik terjadi di Libia.

Kelompok pemberontak yang sekarang menguasai sebagaian besar Libia mengaku berencana menyerang kota kelahiran Khadafi Sirte, benteng terakhir mantan pemimpin negara tersebut. Para pemberontak sekaran berada di Bin Jawad, kota yang terletak sekitar 150 kilometer di timur Sirte. Mereka tengah menunggu NATO untuk mengebom peluncur rudal Scud dan gudang senjata di kota Sirte.

Sebelumnya, dua rudal Scud diluncurkan dari Sirte. Itu merupakan kali pertama sepanjang perang sipil yang telah berlangsung selama 6 bulan.

"yang kami takuti adalah senjata kimia dan rudal jarak jauh," ujar salah seorang pemimpin pemberontak Fadl-Allah Haroun. Menurutnya, setelah NATO membersihkan jalan maka pasukan pemberontak akan masuk ke Sirte.(Metrotvnews.com)