Minggu, 28 Agustus 2011

Alasan Nazaruddin Tak Betah di Mako Brimob

ACEH MINUTES] DEPOK- Tersangka kasus dugaan korupsi Wisma Atlet Sea Games Muhammad Nazaruddin mengaku diperlakukan seperti teroris. Sebab semestinya rutan Mako Brimob memang dibangun sesuai fungsinya untuk menahan perwira Polri yang bermasalah dan menahan para teroris.

Namun Juru Bicara Mako Brimob Kelapa Dua Depok AKBP K Budiman menilai pengakuan Nazaruddin berlebihan dan mengada-ada. Budiman menegaskan tak ada tekanan apalagi penyiksaan dan perlakuan yang seolah disamakan dengan teroris.

“Karena kami hanya menerima titipan, jadi harus dijaga benar-benar, sekarang ada lagi pengakuan kalau dia (Nazar) disiksa kaya teroris, ya jelas beda dong, kalau teroris satu kamar empat orang, Nazar sendiri. Kalau teroris tidak pakai spring bed, kalau Nazar pakai spring bed. Memang beda, yang namanya di rutan sendirian jelas pasti enggak betah,” katanya saat berbincang dengan okezone, Sabtu (27/8/11).

Karena Sendirian, itulah, kata Budiman, Nazar tak betah di tahanan Mako Brimob.

Budiman mengakui bahwa sejak awal pihaknya memang mengadakan evaluasi terkait kelayakan rutan. Namun memang KPK bisa saja menaruh Nazaruddin di rutan tipikor di Cipinang.

“Tetapi itu kan kewenangan penyidik, memang Brimob ini bukan untuk rutan menampung selain polisi dan teroris sebenarnya,” tegasnya.

Budiman menjamin Nazaruddin tak mungkin bisa membawa alat komunikasi atau elektronik sejak awal pertama dia ditahan di rutan Mako Brimob. Sebab, kata dia, sejak awal pihaknya sudah menggeledah Nazaruddin sepenuhnya.

“Kalau sekarang ditemukan fasilitas-fasilitas, itu kami jamin bukan dibawa sejak pertama dia (Nazar) masuk rutan, karena kalau awalnya sudah kami geledah, memang ada ditemukan uang, tetapi kami buat berita acara dan diserahkan ke pihak keluarga,” tandasnya.(okezone)