Rabu, 24 Agustus 2011

Rusia Desak Oposisi Libya Dialog dengan Khadafi

ACEH MINUTES] SOSNOVY BOR - Presiden Rusia Dmitry Medvedev mendesak Pemimpin Libya Moammar Khadafi dan oposisi Libya agar menghentikan pertempuran dan berdialog. Medvedev juga menyatakan Khadafi saat ini masih memiliki kekuatan.

"Kami ingin warga Libya mengadakan perjanjian satu sama lain, kami ingin peperangan itu berakhir secepatnya dan kedua pihak dapat duduk dan berbincang untuk masa depan Libya. Khadafi dan pendukungnya juga masih memiliki pengaruh dan kekuatan militer di Libya" ujar Medvedev seperti dikutipReuters, Rabu (24/8/2011).

Medvedev menegaskan, Rusia tengah mengamati perkembangan di Libya dan mendeskripsikan, saat ini Libya harus berhati-hati. Rusia juga akan membangun hubungan dengan oposisi Libya bila para oposisi mendapat dukungan rakyat.

"Bila oposisi Libya memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mempersatukan Libya, kami akan mempertimbangkan untuk membangun hubungan dengan mereka," tegasnya.

Lebih dari 30 negara di dunia ini termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa sudah mengakui keberadaan oposisi Libya sebagai representasi yang sah bagi masyarakat Libya.

Rusia tidak menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB pada Maret lalu terhadap kebijakan penggunaan militer dalam kasus Libya, namun Rusia menuding NATO melakukan serangan udara yang melampaui batas.

Oposisi Libya saat ini tampak menekan Khadafi, mereka sudah menguasai komplek perumahan milik Khadafi dan Khadafi pun hingga saat ini belum diketemukan.
sumber: Okezone