Selasa, 16 Agustus 2011

Iran Ingatkan AS Jangan Intervensi Urusan Dalam Negeri Suriah

TEHERAN - Konflik berdarah di Suriah menimbulkan kecaman dari Amerika Serikat dan negara-negara lainnya. Namun pemerintah Iran mengingatkan negara-negara Barat untuk tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri Suriah, sekutu Arab-nya itu.

"Peristiwa-peristiwa di Suriah merupakan urusan dalam negeri dan tak ada justifikasi bagi intervensi asing sebab itu cuma akan menciptakan banyak masalah," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (16/8/2011).

"Para pemimpin Barat, khususnya Amerika, terbiasa ikut campur dalam urusan dalam negeri negara-negara dan menggunakan suatu dalih untuk masuk dengan pasukan militer mereka dan menduduki negara," cetus pejabat tinggi Iran itu.

Mehmanparast juga mengingatkan bahwa setiap intervensi oleh Washington hanya akan meningkatkan kebencian publik terhadap AS di wilayah tersebut.

Korban jiwa terus berjatuhan akibat operasi yang dilancarkan pasukan Suriah terhadap daerah-daerah yang menjadi pusat demonstrasi antipemerintah. Pemerintah Suriah berulang kali menyatakan bahwa mereka tengah memerangi kelompok-kelompok teroris bersenjata.

Namun kelompok-kelompok HAM mencetuskan bahwa para korban pasukan Suriah adalah demonstran. Menurut kelompok-kelompok HAM, sebanyak 1.827 warga sipil telah tewas sejak aksi demo berlangsung pertengahan Maret lalu. Sementara 416 personel keamanan juga tewas.

Pemerintah AS telah menyatakan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad telah kehilangan legitimasinya dan bahwa rakyat Suriah akan lebih baik tanpa Assad. Beberapa negara lain seperti Turki, Arab Saudi, Kuwait, Bahrain dan Yordania juga telah mengecam kekerasan yang dilancarkan pasukan Suriah terhadap para demonstran.
sumber: detiknews.com