Selasa, 16 Agustus 2011

Peringatan Damai Aceh Minim Peserta

Banda Aceh, Peringatan enam tahun perdamaian Aceh di Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Senin (15/8), sepi pengunjung. Acara itu juga tidak dihadiri Gubernur dan Ketua DPRA.

Dari semua peserta yang hadir, diperkirakan tidak mencapai seratusan orang. Sementara dari unsur Muspida Plus hanya dihadiri Pangdam Iskandar Muda Mayjen Adi Wiyono, Kajati Aceh M Yusni, dan Ketua BRA Hanif Asmara. Selanjutnya Gubernur Aceh diwakili oleh Sekda Aceh Teuku Setia Budi dan Kapolda diwakili oleh Wakapolda Brigjen Pol Setyanto. Sedangkan petinggi GAM seperti Malik Mahmud dan Zaini Abdullah juga tak terlihat di lokasi.


Momentum enam tahun perjanjian damai RI dan GAM yang diperingati di Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Senin (15/8), sepi peserta. Bahkan tidak dihadiri oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan petinggi GAM. (Harian Aceh/Junaidi Hanafiah)

Usai mendengar sambutan Gubernur Aceh yang dibacakan Sekda Aceh dan tausyiah, dilanjutkan pelepasan lima ekor burung merpati putih sebagai lambang perdamaian. Burung itu juga dilepas begitu saja satu persatu di teras belakang Mesjid Raya.

Beberapa warga yang menghadiri doa dan zikir yang dipimpin Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman Tgk Azman Ismail dan tausyiah DR Samsul Rizal tersebut mengaku kecewa dengan peringatan enam tahun MoU Helsinki kali ini. “Baru enam tahun, sejumlah pejabat pemerintah Aceh termasuk Gubernur Aceh sudah tidak menghadiri peringatan kegiatan penting ini, sebut Muslim, warga Lampeuneurut, Aceh Besar.

Muslim menyebutkan, seharusnya kegiatan ini mendapat perhatian dari masyarakat luas karena dengan ditandatangani perjanjian damai antara RI dan GAM, masyarakat Aceh bisa hidup dengan aman. “Tapi kegiatan ini justru diabaikan begitu saja, kata Muslim

Nota kesepahaman bersama (MoU) damai antara Pemerintah RI dengan pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM)  ditandatangani di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2005. MoU itu merupakan kesepakatan untuk mengakhiri konflik bersenjata  di Aceh yang telah berlangsung puluhan tahun.
sumber harian aceh