Selasa, 20 September 2011

Ulama Minta Pilkada Jangan Jadi Ajang Perpecahan

ACEH MINUTES |  - Para ulama dan santri meminta agar pelaksanaan pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara serentak di 17 kabupaten/kota dan Provinsi Aceh tidak dijadikan ajang perpecahan karena masih banyak masalah yang harus diselesaikan.

"Mari kita bersatu untuk membangun Aceh dan menegakkan syariat Islam secara kaffah (menyeluruh) di bumi 'Serambi Mekkah' ini," kata Ketua Umum Pengurus Besar Rabithah Muta'alimin Pidie (PB RAMPI) se-Aceh Mukhtar Syafari di Banda Aceh, Senin.

Dia menilai, selama ini gara-gara pemilihan kepala daerah (pilkada), intensitas saling memfitnah dalam masyarakat Aceh semakin tinggi, sehingga bibit perpecahan kembali muncul.

"Jangan sampai gara-gara perpecahan pilkada akan terjadi konflik kembali di Aceh. Masyarakat Aceh sudah lelah menghadapi kondisi yang tidak aman. Bodoh sekali rasanya kalau kita terus terpecah belah gara-gara pilkada ini," tegasnya.

Seharusnya, kata dia, para elit politik di Aceh harus saling bekerja sama untuk membangun Aceh menjadi lebih maju dari daerah lain bukannya menanamkan bibit permusuhan.

"Kapan Aceh bisa maju kalau ini terus terjadi," ujar dia

Karena itu, saran Ketua RAMPI ini mulai sekarang elit politik di Aceh lebih baik untuk saling berbagi dan memikirkan tentang pendidikan Aceh yang selama ini semakin tertinggal.

"Sedih rasanya, orang lain sibuk memikirkan cara bagaimana memajukan daerahnya, kita sibuk dengan perpecahan perebutan pemimpin," papar Mukhtar.

Dia berharap agar semua rakyat Aceh harus bersatu dan agar tidak saling menjelekkan karena akan menyebabkan perpecahan.

Selain itu, media massa dalam menyiarkan informasi agar lebih selektif, sehingga rakyat Aceh tidak terprovokasi dengan berita yang tidak baik, saran Mukhtar Syafari.

"Bila ini dilakukan, Insya Allah rakyat Aceh akan hidup damai dan tentram," demikian Mukhtar Syafari.(antara)