Selasa, 20 September 2011

Fasilitas Publik di Indonesia Rawan Pelecehan Seksual

ACEH MINUTES | Asosiasi Dunia untuk kesehatan seksual (World Association on Sexual Health) merayakan hari kesehatan seksual di bulan September. Pada perayaan tahun kedua ini, masih banyak wanita mengalami pelecehan seksual. Ironisnya pelecehan seksual ini terjadi di fasilitas umum.

"Harus ada kebijakan perlindungan yang lebih baik terhadap wanita. Terutama di fasilitas publik. Bukan di angkot saja, di kereta, dan sarana transportasi lain. Banyak kasus-kasus yang terjadi," ujar Ketua Dewan Aliansi Satu Visi, Heru Susanto kepada detikcom, Senin (20/9/2011) malam.

Heru meminta ada tindakan tegas bagi para pelaku pelecehan seksual. Selain itu pengawasan yang kurang dari aparat keamanan, membuat para pelaku lebih leluasa melakukan aksinya.

"Kalau di luar negeri, tempat-tempat umum selalu diawasi dengan CCTV. Kalau di sini masih kurang," keluhnya.

Heru pun meminta tidak menumpahkan kesalahan seluruhnya pada wanita jika ada kasus pelecehan seksual. Pola pikir seorang wanita dilecehkan atau diperkosa karena berpakaian seksi, harus diubah.

Selain wanita dewasa, Heru juga mencatat pentingnya perlindungan bagi remaja. Banyak kasus remaja putri mengalami pelecehan seksual di sekolah maupun di lingkungan keluarga atau tempat tinggalnya. Perlindungan atas pelecehan seksual seperti ini yang hendak dikampanyekan Heru dan rekan-rekannya di Aliansi Satu Visi.

Dari tanggal 1-30 September, mereka akan menggelar aneka diskusi dan talkshow di 6 provinsi di indonesia. Provinsi yang dipilih adalah Jakarta, Bengkulu, Jambi, Lampung, Papua dan Yogyakarta. Seluruh kegiatan ini untuk memperingati hari kesehatan seksual yang jatuh setiap tanggal 4 September.(detik.com)