Selasa, 20 September 2011

Putra Khadafi Disebut Ikut Bertempur

BANI WALID | ACEH MINUTES - Pertempuran pecah di kota yang dianggap sebagai pertahanan terakhir pihak loyalis pemimpin Libya Moammar Khadafi. Dikabarkan seorang putra Khadafi turut serta dalam pertempuran ini.

Kepastian mengenai turut sertanya Saif al-Islam Khadafi dalam pertempuran ini, diutarakan oleh pihak Dewan Transisi Nasional (NTC), yang kini memegang pemerintahan sementara di Libya.

"Pasukan datang ke Bani Walid dan langsung terlibat pertempuran keras," ungkap pejabat senior NTC Abdullah Kenshil seperti dikutip AFP, Selasa (20/9/2011).

Kenshil memastikan pertempuran yang terjadi di wilayah pertahanan terakhir loyalis Khadafi ini, akan selesai dalam waktu dua hari ke depan. Dirinya pun mengklaim melihat Saif al-Islam Khadafi berada di wilayah Bani Walid, seraya menambahkan bahwa Khadafi sendiri berada di kota itu.

"Saif al-Islam terlihat di Bani Walid dan ini sudah 100 persen benar. Sementara untuk ayahnya, kami yakin 70 persen dirinya (Khadafi) berada di sana juga (Bani Walid)," jelas Kenshil. Dikabarkan, keduanya hanya dibantu oleh prajurit bayaran untuk melindungi mereka.

Khadafi, Saif al-Islam dan Kepala Dinas Intelijen Libya Abdullah al-Sanusi hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. Sejak pihak pasukan oposisi menguasai Tripoli 23 Agustus lalu, ketiganya langsung kabut menyelamatkan diri.

Operasi di Bani Walid ini bukannya tanpa masalah. Beberapa prajurit NTC mengelugkan minimnya organisasi dan koordinasi menyebabkan proses penangkapan dari ketiga orang tersebut di Bani Walid.

Sementara di Jenewa, Swiss, tim dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat ini dibentuk untuk menyelidiki pelanggaran HAM yang terjadi di Libya. PBB mengkhawatirkan laporan yang menyebutkan, banyak warga Afrika yang ditahan secara ilegal.

"Beberapa pekan terakhir, muncul laporan terjadi penangkapan massal terhadap warga Afrika yang diperkirakan sebagai tentara bayaran yang pro-Khadafi," menurut anggota Penyelidikan Internasional untuk Libya Phillippe Kirsch.

Menurut Kirsch ada penangkapan secara ilegal yang terjadi terhadap warga negara Chad, Mali, Niger, Nigeria dan Sudan. Penangkapan ini dikabarkan dilakukan oleh pihak NTC di Ibu Kota Libya, Tripoli. (okezone.com)