Selasa, 20 September 2011

Inilah Alasan Mengapa Rusia Membela Suriah

MOSKOW | ACEH MINUTES - Sejak demonstrasi anti-pemerintahan pecah di Suriah pada Maret lalu, korban jiwa pun betebaran dan saat ini mencapai 2.600 orang. Meski Barat mengancam akan memberikan sanksi ke Suriah atas perlakuannya, Rusia tampil sebagai sosok pendukung Suriah.

Sebagai salah satu negara pemegang hak veto di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rusia dapat menggagalkan upaya yang bertujuan untuk menekan rezim Suriah di bawah pimpinan Presiden Bashar al Assad.

"Rusia saat ini menjadi negara yang memiliki orientasi bisnis yang tinggi dan Pemerintah Rusia ingin melindungi investasinya yang ada di Suriah," ujar Presiden Institut Studi Timur Tengah di Moskow Yevgeny Satanovsky, seperti dikutip CSM, Selasa (20/9/2011).

Artikel dari media Rusia, Moskow Times melaporkan, Rusia memiliki hubungan dagang, militer, dan politik yang dekat dengan Suriah. Investasi Rusia di Suriah pada 2009 lalu mencapai USD19,4 miliar atau sekira Rp1,7 triliun. Kerja sama yang diselenggarakan oleh Rusia dan Suriah umumnya merupakan perdagangan senjata, pembangunan infrastruktur, kerja sama energi, dan pariwisata.

Selain masalah bisnis, Rusia juga tampak ingin melebarkan pengaruhnya secara global setelah kehilangan banyak mitranya pascapecahnya Uni Soviet.

Rusia juga merupakan pihak yang menolak adanya intervensi terhadap Suriah. Selain Moskow, Rusia juga memiliki mitra yang tidak mendukung sikap Barat dalam menghadapi Suriah. Mereka adalah Brasil, India, China dan Afrika Selatan.

Menanggapi kerusuhan di Suriah, Presiden Rusia Dmitry Medvedev bahkan mengatakan, demonstran yang melancarkan aksi protesnya di Suriah memiliki hubungan dengan organisasi teroris.

Sementara itu, beberapa pejabat senior Departemen Luar Negeri Rusia mengatakan, bila rezim Presiden Assad tumbang, teroris akan mendapatkan peluang untuk menyerang Suriah.

Para oposisi di Suriah juga tampak tidak mendapatkan dukungannya, bahkan North Atlantic Treaty Organization (NATO) juga tidak mendukung oposisi Suriah seperti halnya oposisi Libya. Negara Arab juga menolak akan adanya intervensi terhadap Suriah.

Rusia juga sebelumnya sempat mengatakan keyakinannya terhadap Presiden Assad yang hendak melakukan reformasi. Rusia meminta pada komunitas internasional agar memberi waktu bagi Presiden Assad untuk merealisasikan janjinya.

Sikap Rusia yang tampak mendukung Suriah pun dikecam oleh rakyat Suriah sendiri yang saat ini berjuang mati-matian untuk melengserkan presidennya.(okezone.com)