Senin, 19 September 2011

Warga Eks Blang Lancang dan Rancong Kembali Tuntut Resettlement

Demo Warga Blang Lancang dan Rancong | antarafoto
LHOKSEUMAWE | ACEH MINUTES - Ratusan warga eks Blang Lancang dan Rancong berunjuk rasa di jalan depan pintu utama PT Arun di Desa Blang Pulo, Muara Satu, Lhokseumawe sejak pukul 11.00 WIB, Senin (19/9), hingga sekarang. Aksi massa yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Blang Lancang dan Rancong (IKBAL), itu dikawal ratusan polisi dengan pengamanan berlapis. Massa menuntut pemindahan ke kampung baru (resettlement) yang dijanjikan pada 1974 silam atau sejak kilang LNG didirikan.

Suasana sempat memanas karena ada oknum tertentu menyelinap ke barisan massa. Oknum tersebut dikejar dan diamankan ke dalam mobil polisi. Setelah itu massa kembali berorasi secara damai. Aksi ini kelanjutan dari pendudukan jalan masuk ke PT Arun pada
2010 lalu terkait tuntutan yang sama.

Di tengah orasi, pada pukul 12.45 WIB, massa dan polisi mulai saling dorong. Massa yang terdiri dari ibu-ibu--sebagian membawa anak kecil--dan pria renta berupaya menerobos barisan polisi anti huru-hara. Namun gagal. Orator menenangkan massa agar tidak bentrok.

Selain massa yg tergabung dalam IKBAL, ikut berbaur aktivis Solidaritas Mahasiswa untuk Rakyat (SMuR) yang mengadvokasi tuntutan massa.

Koordinator aksi, Darkasyi, dalam pernyataan sikapnya meminta Pemerintah Pusat, DPR RI, dan Pemerintah Aceh, bertanggung jawab menyelesaikan masalah resettlement tersebut.

"Meminta Pemko Lhokseumawe proaktif memperjuangkan hak-hak 542 KK masyarakat eks Blang Lancang dan Rancong yang belum terealisasi. Jika belum ada keadilan bagi rakyat tergusur ini, maka Pemko Lhokseumawe dan Pemerintah Aceh harus mengambil tindakan tegas dengan menyegel PT Arun," teriak Darkasyi.

Tepat pukul 13.00 , massa dari kaum ibu menerobos ke lahan di sebelah jalan masuk ke PT Arun. Polisi mengejar dan menghadang. Tolak-tarik semakin menegangkan. Para orator mengingatkan polisi untuk tidak memukul massa.

Lalu, suasana kembali tenang. Polisi mengarahkan massa kembali ke tempat awal aksi di badan jalan, sekitar 100 meter dari pintu PT Arun.

Kabag Ops Polres Lhokseumawe AKP Risno mengatakan, personil yang diturunkan untuk pengamanan demonstrasi mencapai 650 anggota dari Polres Lhokseumawe, Polres Aceh Utara dan Polres Bireuen, termasuk dari TNI AL dan POM TNI.

"Karena dalam permohonan izin aksi, tercantum jumlah massa dua ribu orang," ujar Risno. Dalam permohonan izin tersebut, tambah dia, massa menyatakan akan mengepung PT Arun jalur darat dan laut.

"Ternyata di lapangan massa hanya beraksi di darat dengan jumlah sekira 500 orang. Mereka minta izin aksi untuk tiga hari, tapi tidak kita izinkan. Yang kita izinkan untuk satu hari," pungkas Risno(theatjehpost)