KAIRO | ACEH MINUTES - Jubir Muammar Khadafi, Moussa Ibrahim, mengklaim telah menangkap 17 orang yang ia sebut sebagai 'tentara bayaran'. Mereka yang ditangkap termasuk juga yang ia sebut sebagai ahli teknis dari Prancis dan Inggris.
Seperti dilansir Reuters, Senin (19/9/2011), tujuh belas orang itu ditangkap di kawasan pertahanan Khadafi, Bani Walid, Libya.
"Sekelompok orang ditangkap di Bani Walid terdiri dari 17 tentara bayaran. Mereka adalah ahli teknis dan mereka termasuk para pejabat konsultan," kata Moussa Ibrahim kepada televisi Suriah, Arrai TV.
"Kebanyakan dari mereka orang Prancis, satu dari mereka berasal dari negara Asia yang belum bisa diidentifikasi, dua orang Inggris dan satu orang Qatar," imbuhnya.
Dia mengatakan, 17 orang itu akan ditampilkan di layar televisi kemudian. Namun, ia tidak memberikan penjelasan secara detail.
Pernyataan Ibrahim itu belum bisa dikonfirmasi. Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan, tidak ada informasi tentang laporan tersebut.
NATO, pejabat Prancis dan Inggris menyangkal laporan penangkapan pasukannya yang disiarkan Arrai TV itu.
Pasukan khusus Barat memang berada di Libya dan berhubungan dengan massa pemrotes anti-Khadafi, selama konflik di negara itu. Menurut laporan media, bahkan perusahaan keamanan swasta juga tengah membantu pasukan pembrontak.(detik.com)
Seperti dilansir Reuters, Senin (19/9/2011), tujuh belas orang itu ditangkap di kawasan pertahanan Khadafi, Bani Walid, Libya.
"Sekelompok orang ditangkap di Bani Walid terdiri dari 17 tentara bayaran. Mereka adalah ahli teknis dan mereka termasuk para pejabat konsultan," kata Moussa Ibrahim kepada televisi Suriah, Arrai TV.
"Kebanyakan dari mereka orang Prancis, satu dari mereka berasal dari negara Asia yang belum bisa diidentifikasi, dua orang Inggris dan satu orang Qatar," imbuhnya.
Dia mengatakan, 17 orang itu akan ditampilkan di layar televisi kemudian. Namun, ia tidak memberikan penjelasan secara detail.
Pernyataan Ibrahim itu belum bisa dikonfirmasi. Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan, tidak ada informasi tentang laporan tersebut.
NATO, pejabat Prancis dan Inggris menyangkal laporan penangkapan pasukannya yang disiarkan Arrai TV itu.
Pasukan khusus Barat memang berada di Libya dan berhubungan dengan massa pemrotes anti-Khadafi, selama konflik di negara itu. Menurut laporan media, bahkan perusahaan keamanan swasta juga tengah membantu pasukan pembrontak.(detik.com)
