Jumat, 23 September 2011

Mourinho dan Cita-Cita Terpendam

MADRID | ACEH MINUTES - Pelatih Real Madrid Jose Mourinho ternyata memiliki cita-cita yang terpendam. Mourinho ternyata sangat ingin melatih salah satu tim di Bundesliga Jerman. Hanya saja, cita-cita itu terpendam karena keterbatasan penguasaan bahasa Jerman.

"Saya senang sekali (bekerja di Jerman) tapi kita harus fair, sangat penting bagi saya sebagai pelatih untuk menguasai bahasanya," katanya kepada Sport Bild.

Menurut pelatih asal Portugal ini, penguasaan bahasa sangat penting untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan para pemain dan media. Mourinho memandang penting membangun komunikasi yang nyaman dengan media. Dia menyebut media sebagai bagian yang sangat penting dalam pekerjaan pelatih sepak bola."Dan saya berpikir saya tidak akan bisa berada di puncak kemampuan saya kalau berada di Jerman, jadi keinginan itu saya jauhkan. Tapi karena kualitas pertandingan dan banyak hal yang saya pahami dalam sepak bola Jerman, tentu saya akan menyukainya," tambahnya.

Pelatih berusia 48 tahun ini sudah malang melintang di berbagai tim divisi pertama di empat liga besar di Eropa, mulai dari Porto di Portugal, Chelsea di Inggris, Inter Milan di Italia dan Madrid di Spanyol, dan sudah memenangkan berbagai gelar bersama mereka. Kini, dia tengah berada dalam musim kedua di Santiago Bernabeu.

Spekulasi tentang masa depan Mourinho terus berlanjut dan banyak yang berpendapat bahwa kesempatan terbuka baginya untuk melatih di Bundesliga ke depannya. Namun, Mourinho membantahnya.

Lagipula, lanjutnya, Mourinho menyadari dirinya bukan tipe pelatih yang mau menghabiskan waktu di tim yang sama di sebuah negara untuk hidup.

"Ini sesuatu yang membuat saya lebih baik, fakta bahwa saya berada di empat negara yang berbeda. Dan bekerja di negara seperti Italia, Spanyol dan Inggris akan membuatmu lebih dan lebih baik lagi," tandasnya kemudian.

Sarjana Olahraga Jadi Rebutan

Mourinho yang lahir di Setubal, Portugal ini, meraih gelar sarjana di bidang keolahragaan dari sebuah universitas di Lisboa. Tugas akhirnya saja berbicara tentang metodologi persepakbolaan.

Karirnya berawal dari menjadi asisten pelatih di Porto hingga menjadi pelatih untuk pertama kalinya pada tahun 2000 di Benfica dan berlanjut ke Leiria. Hingga akhirnya, Porto meliriknya untuk menjadi pelatih selama dua tahun dan berhasil membawa Porto menjadi juara Liga Champions pada tahun 2004.

Klub asal Inggris, Chelsea, pun kesengsem dengan prestasinya. Pada tahun 2004, The Blues memperkenalkan Mourinho sebagai pelatihnya dan Dewi Fortuna berpihak pada Chelsea. Dua tahun berturut-turut, 2005 dan 2006, Chelsea berhasil diantarkannya merebut gelar Premier League. Sementara di tahun 2007, Piala Carling dan Piala FA diborong oleh Chelsea di bawah asuhannya. Namun, pada September 2007, secara tiba-tiba Mourinho memutuskan untuk meninggalkan jabatannya.

Karirnya lalu berlanjut ke Inter Milan dari tahun 2008-2010 setelah sembilan bulan menganggur sejak pengunduran dirinya dari Chelsea. Bersama Mourinho, Inter langsung bisa merebut Piala Super Italia tahun itu juga. Tak disangka, dia berhasil mengantarkan Inter menjadi juara Liga Serie A sebanyak dua kali berturut-turut, yaitu musim 2008-09 dan 2009-10. Mourinho juga kemudian berhasil mengantarkan Inter masuk ke final Liga Champions 2010 untuk pertama kalinya sejak 38 tahun terakhir. Dalam pengalaman tiga tahun bersamanya, Inter pun mencatat scudetto ke-18.

Prestasi gemilang ini membuat dirinya menjadi rebutan klub-klub besar. Mourinho pun tertantang meningkatkan kemampuannya. Pada Mei tahun lalu, dia resmi bergabung bersama Real Madrid dan juga langsung berhasil mengantarkan Madrid merebut trofi Copa del Rey pada April lalu. Saat ini, Mourinho tengah membidani Madrid untuk Liga BBVA dan Liga Champions. Permainan Madrid dinilai belum berkembang di Liga BBVA setelah dibekuk Levante 0-1 dan ditahan imbang oleh Racing Santander 0-0. Sementara itu, di pertandingan awal Liga Champions musim ini, Madrid bisa menundukkan Dinamo Zagreb 1-0.

Dengan prestasi yang segudang itu, maka tak heran bila FIFA kemudian menobatkannya menjadi pelatih terbaik di dunia pada FIFA Ballon d'Or, 10 Januari lalu, di Zurich, Swiss.

Yang Tak Berubah

Prestasi boleh berubah terus menanjak, klub tempatnya melatih juga boleh berubah, namun satu sifat Mourinho yang tak berubah. Pelatih yang memiliki replika diri di Museum Madame Tussaud di London ini terkenal dengan komentarnya yang kontroversial. Selain pernah melontarkan kalimat pedas untuk pelatih Italia Marcello Lippi dan pelatih Arsenal Arsene Wenger, terakhir Mourinho dikenakan sanksi atas bahasa tubuhnya yang dinilai buruk dalam pertandingan melawan Sampdoria.

Dalam pertandingan di San Siro yang berakhir imbang tanpa gol itu, Mourinho menunjukkan gerak seolah-olah tangannya diborgol. Ini dilakukannya sebagai bentuk kekecewaan terhadap kartu merah yang diberikan wasit kepada pemainnya, Walter Samuel. Karena gerak kontroversial ini, Mourinho dihukum selama tiga pekan dan denda sebesar 40.000 Euro.

Data Singkat Mourinho (dari berbagai sumber)
Nama Lengkap: José Mário dos Santos Mourinho Félix
Lahir: Setubal, Portugal, 26 Januari 1963
Pelatih klub: Benfica (2000), Leiria (2001—2002), Porto (2002—2004), Chelsea (2004—2007), Inter Milan (2008—2010), Real Madrid (2010—sekarang)
Istri: Matilde
Anak: Matilde dan José Jr.
(kompas.com)