Jumat, 23 September 2011

"Bila Perlu Kita Berperang dengan Israel"

NEW YORK | ACEH MINUTES - Perdana Menteri (PM) Turki mengingatkan kembali peristiwa penyerangan Israel terhadap kapal relawan Turki Mavi Marmara, dan dirinya juga menegaskan serangan tersebut dapat memicu peperangan.

"Perang dapat terjadi bila diperlukan, namun kami memutuskan untuk bertindak dengan menunjukkan kesabaran. Saya ingin tahu, apakah Amerika Serikat (AS) juga menerima bila warganya dibunuh di perairan internasional," ujar PM Turki Recep Tayyip Erdogan, seperti dikutip Today Zaman, Jumat (23/9/2011).

Erdogan juga menegaskan tidak akan ada normalisasi hubungan antara Turki dan Israel, kecuali Israel meminta maaf atas serangannya, membayar kompensasi kepada keluarga korban yang tewas dalam kapal Mavi Marmara dan mencabut blokadenya terhadap Jalur Gaza, tiga tuntutan ini harus dipenuhi."Saya bicara dengan fakta, Israel bertindak selayaknya anak manja pada Barat, saya ulangi ini. Sudan, merupakan contoh negara yang mendapat tekanan internasional, namun tekanan yang dilakukan ke SUdan tidak dilakukan kepada Israel. Pendekatan ini tidak muncul dalam kasus Israel dan Palestina," tandasnya.

Erdogan juga menjawab dengan tegas pertanyaan tentang retorika anti-Israel yang saat ini sedang digembar gemborkan Turki. Masyarakat internasional menduga Turki sedang meningkatkan popularitasnya di dunia Arab.

"Kami tidak tertarik dengan popularitas, kami hanya ingin mengatakan yang sebenarnnya, inilah syarat dari keadilan," tambahnya.(okezone.com)