Minggu, 21 Agustus 2011

Persiraja dan Atjeh United Bergabung

BANDA ACEH - Klub Liga Primer Indonesia (LPI), Atjeh United resmi dimerger (digabungkan) dengan Persiraja Banda Aceh berdasarkan nota kesepahaman yang ditandangani oleh Ari Wibowo (Direktur PT Atjeh Sportinda Mandiri/CEO Atjeh United) dengan Zahruddin (Ketua Umum Persiraja) di Pendapa Wali Kota Banda Aceh, kawasan Blang Padang, Banda Aceh, Sabtu (20/8) pagi.

Meski dua klub asal Tanah Rencong tersebut telah bergabung, namun nama yang digunakan tetap Persiraja dengan homebase atau tempat kedudukan tak berubah, yakni tetap di Banda Aceh.

Kesepakatan ini dilakukan setelah serangkaian pertemuan tertutup yang berlangsung di Pendapa Wali Kota Banda Aceh sejak Jumat (19/8) malam. Turut hadir dalam pertemuan serta penandatangan kemarin, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, Chief Executive Officer (CEO) LPI Pusat Widjajanto, Ketua Tim Formatur Persiraja Mawardy Nurdin, Pengurus LPI Pusat Beni Kuento, Presiden Atjeh United M Zaini Yusuf, dan mantan Sekretaris Umum Persiraja Atqia Abubakar.

Ketua Tim Formatur Persiraja, Mawardy Nurdin menjelaskan, proses merger itu dilakukan karena kedua klub ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga, bila digabungkan keduanya bisa saling melengkapi dalam mempersiapkan persyaratan untuk ikut kompetisi Liga Indonesia musim 2011/2012.

“Atjeh United punya aspek legal (Perseroan Terbatas/PT-red), finansial, dan manajemennya mandiri. Sedangkan Persiraja punya klub, stadion untuk menjamu lawan, serta tentu saja pendukung. Jadi, kalau digabung semua persyaratan ditetapkan PSSI sudah terpenuhi,” jelasnya.

Dipaparkan Mawardy yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI ini, jika dipaksakan membentuk PT tersendiri untuk Persiraja, butuh waktu paling cepat tiga bulan. “Sedangkan batas waktu mendaftar untuk ikut kompetisi tinggal hitungan hari yaitu pada Senin lusa (22 Agustus-red). Karenanya, untuk sementara kita mendaftar atas nama PT Atjeh Sportinda Mandiri dulu,” urainya.

“Nanti, setelah mendaftar baru Persiraja membuat PT sendiri dan saya mengusulkan nama PT Aceh Lantak Laju. Terkait kepemilikan saham, akan dibahas pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),” imbuh Mawardy.

Saat ditanya tentang kemungkinan protes dari klub di bawah Persiraja atau anggota formatur lain, secara diplomatis Mawardy menepis kemungkinan itu. “Mereka sudah setuju penggabungan ini dan saya sudah telpon juga tadi malam (Jumat malam-red). Karena kita serahkan kepada mereka juga tidak ada solusinya. Masalah Persiraja juga pernah saya bicarakan dengan Gubernur, PSSI Aceh, para pengusaha, dan Bank Aceh, tapi tidak ada yang mau karena kesibukan masing-masing,” tuntas Mawardy.sumber serambinews.com