Minggu, 21 Agustus 2011

Alasan Kenapa Buka Puasa Cikeas Tertutup

JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku tak tahu-menahu alasan digelarnya acara buka puasa bersama antara Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan petinggi partai secara tertutup.

Sepanjang pengetahuan Anas, dari pengalaman tahun lalu, acara rutin yang digelar di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, ini biasa digelar terbuka untuk publikasi media.

"Tertutup yah. Saya tidak tahu. Biasanya terbuka," ungkapnya usai shalat di masjid di dekat Puri Cikeas, Minggu (21/8/2011).

Anas menegaskan tak ada agenda lain yang direncanakan, selain agenda buka puasa, ceramah, dan kultum, yang akan dibawakan oleh Ahmad Mubarok. Memang, lanjutnya, akan ada arahan yang akan dibawakan oleh SBY. Namun, pria yang namanya disebut-sebut mantan koleganya M Nazaruddin, yang terlibat dalam kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 ini enggan berkomentar lebih jauh soal materi arahan.

"Beliau yang tahu (isi arahan)," ungkapnya.

Tahun lalu, buka puasa SBY dan Partai Demokrat digelar terbuka. Tahun ini, acara dilakukan tertutup dari media. Partai Demokrat memang tengah mengalami masalah pelik setelah Nazaruddin menyebutkan keterlibatan sejumlah petinggi partai pemenang Pemilu 2009 ini dalam kasus suap wisma atlet. Anas sendiri enggan berkomentar banyak soal sikap Demokrat terhadap kasus Nazaruddin.

"Sekarang, kan, sedang proses di KPK. Kita percayakan kepada KPK untuk lakukan proses hukum," tambahnya.

Acara buka puasa ini dihadiri oleh pengurus DPP, dewan pembina, dan anggota DPR dari Partai Demokrat.

Menurut pengamatan Kompas.com dan juga keterangan politisi Demokrat, Ruhut Sitompul, sejumlah petinggi partai sudah tiba dan duduk di tempat yang disediakan, seperti Ketua Umum Anas Urbaningrum, Anggota Dewan Pembina Andi Malarangeng, Marzuki Alie, dan EE Mangindaan, Ketua Fraksi Jafar Hafsah, Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono, Wasekjen Saan Mustofa, politisi Angelina Sondakh yang diduga terlibat dalam kasus suap pembangunan wisma atlet bersama mantan Bendahara Umum M Nazaruddin, serta sejumlah ketua DPD, seperti Gubernur Jatim Soekarwo. 
sumber: Kompas.com