Minggu, 21 Agustus 2011

Nazaruddin Bermanuver Lupa, KPK Optimalkan Kepiawaian Penyidik

Jakarta - M Nazaruddin mencoba melakukan manuver dengan jurus lupa ketika disidik terkait kasus suap Wisma Atlet SEA Games. KPK tak kalah akal. KPK akan mengoptimalkan kepiawaian penyidik untuk dapat membongkar aktor utama di belakang kasus-kasus yang menjerat Nazaruddin.

"Berarti itu menuntut kepiawaian kompetensi, tim penyidik untuk mengeksplore buti-bukti. Data-data informasi dari sumber-sumber yang bukan Nazaruddin," tutur Wakil Ketua KPK M Jasin di Jakarta, Sabtu(21/8/2011), malam.

Jasin pun optimistis KPK dapat membongkar kasus suap Wisma Atlet hingga tuntas. Apalagi KPK sebelumnya sudah pernah dihadapkan pada tersangka yang tidak kooperatif.

"Kalau memang sudah ada bukti kuat walau dia diam dia tetap kena. Seperti yang terjadi waktu kasus, UTG

(Jaksa Urip Tri Gunawan). Dia kan ngakunya ada kerja sama bengkel dengan pedagang permata (terkait hartanya), namun tetap kita proses," terang Wakil Ketua KPK bidang pencegahan ini.

Usai menjalani pemeriksaan, pada Kamis lalu, Nazar secara mengejutkan mengaku tidak akan bicara lagi mengenai kasus yang menjeratnya karena lupa semuanya. Padahal sebelumnya dia begitu aktif menuding sejumlah pihak sebagai otak kasus suap wisma atlet.

"Saya nggak akan ngomong apa-apa, saya lupa semuanya," ujarnya setelah diperiksa sekitar 2 jam di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan (18/8/2011).

"Saya tidak tahu apa-apa," lanjutnya lagi.

Sebelumnya, Nazaruddin meminta kepada Presiden SBY supaya tidak mengganggu anak dan istrinya. Padahal istri Nazaruddin, Neneng Triwahyuni saat ini juga berstatus tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan PLTS Kemenakertrans.

"Saya minta Pak SBY, jangan ganggu anak istri saya," mohonnya
sumber: detik.com