Jumat, 12 Agustus 2011

Wanita Hamil Bom Bunuh Diri

PESHAWAR - Seorang wanita berburqa dan sedang hamil meledakkan bom bunuh diri di kantor polisi pada Kamis (11/8) pagi, sedikitnya lima orang tewas dalam dua serangan kembar. Kelompok militan yang terkait dengan jaringan Al-Qaeda terus berupaya menentang pemerintahan Pakistan yang pro-Barat sejak 2007.

Kelompok itu menargetkan polisi, pejabat pemerintahan dan warga asing. Sampai sejauh ini, konflik di Pakistan telah menewaskan 35.000 orang dan makin mengkhawatirkan stabilitas negeri yang memiliki senjata nuklir itu. Dilaporkan, dalam serangan pertama, satu bom dengan remote control meledak di pintu gerbang Lahori, saat truk bermuatan polisi mulai bekerja.

Empat pejabat polisi dan seorang laki-laki pejalan kaki tewas dan 22 lainnya terluka. Satu jam kemudian, dua wanita mendekati kantor polisi dan salah satunya melemparkan granat, kemudian meledakkan dirinya, kata Shafqat Malik, seorang pejabat polisi dair unit penjinak bom. Dia menyebutkan, wanita itu berusia 16 sampai 17 tahun.

“Saya duga, wanita muda itu sedang hamil saat berjalan dengan wanita lain. Saat saya mencoba mendorong dia pergi, tiba-tiba ledakan bom terjadi,” ujar polisi Himayat Ullah, yang terluka dalam serangan itu. Dilaporkan, dalam empat tahun terakhir, serangan Pakistan terbesar terjadi dalam dua bulan terakhir ini.

Sebagian besar militan bermarkas di baratlaut Pakistan, dekat perbatasan Afghanistan dan Peshawar, kota terbesar di wilayah itu yang kerap diserang. Taktik yang digunakan militan terus berubah, seperti mengerahkan wanita pembom bunuh diri.

Pada Juni 2011, militan mengirim sepasang suami-istri untuk meledakkan kantor polisi di baratlaut Peshawa, sedikitnya 10 orang. Akhir tahun lalu, seorang wanita pelaku bom bunuh diri menyerang kantor penyaluran bantuan makanan, WFP, menewaskan 45 orang.(ap/muh)

sumber serambi news.com