Sabtu, 20 Agustus 2011

650 Mahasiswa Baru ITB Tak Bayar Biaya Kuliah

BANDUNG - Sebanyak 650 mahasiswa baru Institut Teeknologi Bandung (ITB) mendapat subsidi 100 persen. Sehingga mereka tidak perlu membayar biaya perkuliahan selama mengikuti kuliah di kampus teknik tertua di Indonesia itu.
Rektor ITB Akhmaloka mengungkapkan, dengan membebaskan biaya kuliah bagi 650 mahasiswa, ITB telah mengikuti aturan pemerintah bahwa kampus negeri harus menyediakan kursi 20 persen bagi mahasiswa kurang mampu yang berprestasi.

“Di samping membebaskan biaya kuliah kita juga memberikan biaya hidup dengan jumlah yang sama dengan beasiswa bidik misi. Totalnya Rp12 juta selama setahun,” kata Akhmaloka, di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (20/8/2011).

Pembiayaan bagi 650 mahasiswa baru itu bersumber dari Beasiswa Bidik Misi yang didapat ITB dari pemerintah. Tahun ini, jatah bidik misi ITB sebanyak 450 mahasiswa. Sedangkan sisanya sebanyak 200 mahasiswa dibiayai ITB.

“Sesuai komitmen 20 persen itu, jadi 450 mahasiswa ditambah 200 totalnya 650 mahasiswa yang digratiskan biaya kuliahnya,” jelasnya.

Tahun ini, sebut Akhmaloka, ITB menerima 3.200 lebih mahasiswa baru. Selain 20 persennya mendapat pembebasan biaya kuliah, masih ada mahasiswa yang memperoleh subsidi keringanan biaya. Mahasiswa yang membayar mahal jumlahnya antara 20 hingga 30 persen. Lainnya, ada yang mendapat subsidi 25 persen, 50 persen, hingga 75 persen.

“Mahasiswa paling banyak pembebasan sebesar 75 persen, jadi mereka hanya perlu membayar sebesar 25 persen. Tapi, data persisnya saya tidak pegang,” ungkapnya.

Disinggung soal manipulasi data mahasiswa yang mengajukan subsidi, Akhmaloka mengaku tidak khawatir karena ITB memberikan beasiswa atas dasar kepercayaan. Terlebih saat pengajuan subsidi, formulir pengajuan diisi oleh mahasiswa dan orangtuanya. “Kita basisnya percaya agar dapat membangun kepercayaan kepada anak-anak kita, kepada masyarakat,” tandasnya.

Menurutnya, siapa pun yang perlu atau membutuhkan berhak mendapat beasiswa dari ITB. “Lebih baik keliru dia mampu daripada keliru dia tidak mampu. Kalau kita charge besar tapi dia tidak mampu kan lebih tidak enak. Jadi, basisnya percaya,” pungkasnya.
sumber: okezone