Sabtu, 03 September 2011

Pangkalan AL Korsel Menuai Protes

ACEH MINUTES | Pemerintah Korea Selatan (Korsel) berniat membangun pangkalan angkatan laut (AL) di Pulau Jeju. Namun demikan, pembangunan yang diharapkan kelar pada 2014 justru menuai protes.

"Meski mendapat tentangan, pemerintah Korea Selatan menganggap pangkalan yang biaya pembangunannya mencapai 970 juta dollar AS atau sekitar Rp 8 triliun itu sangat penting untuk menjaga keamanan nasional."

Sebagaimana warta AP dan AFP pada Sabtu (3/9/2011), pengunjuk rasa berkumpul di Gangjeong, kawasan pembangunan pangkalan tersebut, mulai dari tokoh agama, aktivis politik dan elemen masyarakat lainnya. Tuntutan mereka cuma satu, batalkan pembangunan pangkalan militer AL tersebut.

Polisi antihuru-hara masih menjaga di sekeliling tembok abu-abu yang mengitari lokasi pembangunan.

Ketegangan meningkat setelah polisi mendatangi lokasi untuk mengusir pengunjuk rasa yang memblokade lokasi itu sejak Juni lalu. "Peralatan berat sudah datang ke lokasi setelah Angkatan Laut mendirikan pagar untuk mencegah pengunjuk rasa datang kembali," kata seorang juru bicara kepolisian di Seoul.
Sementara itu, jalan raya di sekitar lokasi dipenuhi bendera kuning dan spanduk yang menentang pembangunan pangkalan.

Meski mendapat tentangan, pemerintah Korea Selatan menganggap pangkalan yang biaya pembangunannya mencapai 970 juta dollar AS atau sekitar Rp 8 triliun itu sangat penting untuk menjaga keamanan nasional. Maka dari itulah, pemerintah bersikukuh pembangunan pangkalan itu tak bisa ditunda lebih lama lagi.

Nantinya pangkalan ini bisa menampung 20 kapal perang untuk melindungi jalur perdagangan di wilayah paling selatan Korea Selatan.

Sebagian warga setempat dan kelompok penentang menduga pangkalan ini nantinya juga akan digunakan kapal-kapal perang Amerika Serikat. Mereka khawatir, pangkalan itu bisa menimbulkan ketegangan dengan China dan merusak lingkungan setempat.

Namun, pendukung proyek ini juga tak sedikit. Sebagian kalangan menilai proyek ini selain meningkatkan keamanan kawasan juga akan menambah pendapatan daerah tersebut.(kompas)