Sabtu, 03 September 2011

H+2, Stok Darah PMI Menipis

SURABAYA | ACEH MINUTES - Persedian kantong darah di PMI Cabang Surabaya hingga H+2, jumlahnya masih membuat resah. Pasalnya, persedian kantong darah segar (WB) dan trombosit jauh di bawah persediaan normal. Sedangkan, PRC lebih dari normal.

Data dari PMI Surabaya, stok darah WB sebanyak 109 kantong terdiri dari golongan darah A 16 kantong, B 15 kantong, AB 2 kantong dan O 76 kantong. Trombosit sebanyak 83 kantong terdiri dari golongan darah A 16 kantong, B 14 kantong, AB 3 kantong dan O 50 kantong.

Sedangkan jenis darah PRC sebanyak 276 kantong terdiri dari golongan darah A sebanyak 69 kantong, B 67 kantong, AB 27 kantong dan O 112 kantong.

"Ya masih ketir-ketir. Seharusnya, persediaan WB normalnya 300 kantong lebih. Trombosit 100 ketas. Kalau PRC lebih, normalnya di atas 100," ujar Humas PMI Surabaya, Agung Tri Jutanto, Jumat (2/9/2011).

Permintaan darah untuk RSU dr Soetomo Surabaya sekitar 60 persen. Sedangkan sisanya, 40 persen untuk rumah sakit daerah dan swasta di Surabaya maupun di luar kota Surabaya, baik dalam provinsi maupun antar provinsi.

Menurutnya, persediaan darah saat ini untuk memenuhi kebutuhan di Surabaya dinilai masih cukup. Namun, PMI Surabaya tidak bisa memenuhi permintaan dari daerah di Jawa Timur maupun luar Jatim.

"Kalau Surabaya saja masih cukup. Tapi kalau luar Surabaya, masih belum mencukupi," tuturnya.

Selama bulan ramadan, PMI Surabaya sudah mengeluarkan 900 kantong darah dari berbagai jenis baik WB, Trombosit maupun PRC. Biasanya, kata Agung, setiap hari permintaannya baik dari Surabaya maupun luar Surabaya sebanyak 300 kantong.

Hingga saat ini rata-rata per hari ada 150 hingga 200 pendonor. Menurutnya, kondisi tersebut sudah bagus. Namun, pihaknya setelah lebaran ini akan jemput bola yakni donor darah alumni SMAN 7 Surabaya di Jalan Ngaglik dan SMAN 6 di Jalan Pemuda Surabaya.

"Kita kalau kepepet persediaan menipis, harus donor pengganti, misalnya dari keluarga pasien. Selama kita masih bisa melayani, ya nggak perlu (donor pengganti)," jelasnya. (detik.com)