Senin, 15 Agustus 2011

Nazaruddin Sediakan Miliaran Rupiah untuk Habisi Chandra Hamzah

Jakarta - Di tengah 'hingar bingar' dipulangkannya M Nazaruddin ke tanah air, ada isu yang mengejutkan. Ternyata Nazaruddin ingin membuat salah seorang pimpinan KPK Chandra M Hamzah babak belur. Dia menyiapkan dana miliaran rupiah untuk memuluskan misi jahat itu.

Informasi yang didapatkandetikcom, Senin (15/8/2011), niat jahat Nazaruddin ini diketahui dari percakapan mantan bendahara umum DPP Partai Demokrat itu dengan seseorang yang diketahui bernama Alpang. Siapa Alpang? Belum diketahui secara jelas indentitasnya, namun diduga kuat dia adalah orang dekat Nazaruddin.

Percakapan Nazaruddin dengan Alpang ini dilakukan pada saat Nazaruddin tengah tersudut, yaitu sekitar bulan Mei 2011. Saat itu, Nazaruddin sudah mulai diberitakan diduga terlibat dalam kasus suap tender proyek pembangunan Wisma Atlet. Dia pun kala itu sudah mengatakan sesuatu yang negatif terhadap pimpinan KPK.

Kabarnya percakapan Nazaruddin-Alpang tentang rencana jahat untuk menghabisi Chandra M Hamzah ini sudah diperdengarkan dalam sidang Komisi Etik yang bertugas menyelidiki pimpinan dan pejabat KPK atas tudingan-tudingan Nazaruddin. Komisi Etik yang dipimpin oleh Abdullah Hehamahua dan terdiri dari para tokoh antikorupsi yang kredibel itu saat ini masih terus melakukan penyelidikan mengenai tudingan Nazaruddin.

Lantas bagaimana isi transkrip pembicaraan Nazaruddin dengan Alpang? Hingga kini detil percakapannya masih dirahasiakan, dikunci rapat-rapat. "Tapi yang jelas, dalam transkrip itu terdapat percakapan yang jelas, bahwa Nazaruddin menyiapkan dana miliaran rupiah untuk menghabisi Chandra Hamzah," terang sumber tersebut.

Mengapa Nazaruddin ingin menghabisi Chandra? Sebab, selama ini Chandra dan Ade Rahardja (mantan deputi penindakan KPK) yang berani dan ngotot menindaklanjuti kasus suap yang melibatkan Nazaruddin itu. Penangkapan Mindo Rosalina Manulang, orang dekat Nazaruddin, di kantor Kemenpora, juga akibat dari sikap tegas Chandra dan Ade.

Dalam persembunyian di berbagai negara, Nazaruddin berkoar-koar memunculkan isu bahwa Chandra bermain mata dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum untuk menjadi pimpinan KPK periode selanjutnya. Nazaruddin membeberkan data yang menguatkan tudingannya itu, yaitu dirinya sempat bertemu beberapa kali dengan Chandra Hamzah. Dalam salah satu pertemuan, ada Anas Urbaningrum.

Namun, data yang didapatkan detikcom, Chandra bertemu Nazaruddin sebanyak tiga kali. Pertemuan pertama terjadi di sebuah restoran Jepang di Casablanca pada 2008. Pertemuan itu merupakan inisiatif Saan Mustofa, yang merupakan kawan lama Chandra saat menjadi aktivis mahasiswa. Nah, seharusnya pertemuan itu hanya akan dihadiri Chandra dan Saan. Namun ternyata Saan mengajak Anas Urbaningrum dan Nazaruddin. Saat itu, Anas belum menjadi ketua umum DPP Partai Demokrat, Nazaruddin juga belum menjadi bendahara umum DPP Partai Demokrat.

Pertemuan kedua terjadi pada awal 2010 dan pertemuan ketiga terjadi pada sekitar November 2010. Kedua pertemuan itu digelar di rumah Nazaruddin di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan. Pertemuan kedua terjadi pada saat Chandra sedang diberhentikan sementara dari pimpinan KPK. Kedua pertemuan itu selalu atas permintaan Nazaruddin yang selalu membawa nama Ketua Komisi III Benny K Harman. Dalam dua pertemuan itu, Benny juga selalu hadir.

"Dalam tiga pertemuan itu, tidak ada deal apa-apa antara Chandra dengan Nazaruddin maupun Benny K Harman dan juga Anas Urbaningrum," terang sumber itu.

Apakah betul percakapan itu? Hingga kini belum ada pihak yang bisa dikonfirmasi.
(asy/nrl) 

sumber detik.com