Senin, 15 Agustus 2011

Korut "Bela" Korsel, Kecam AS

SEOUL - Korea Utara marah dengan dukungan Amerika Serikat terhadap penggunaan nama dalam bahasa Jepang, untuk menyebut kawasan perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
AFP
Padahal sebelumnya Korea Selatan juga mengajukan nama dalam bahasa Korea. Korea Selatan berupaya "mensosialisasikan" nama yang mereka gagas untuk menyebut kawasan perairan itu. Nama yang diusulkan adalah "Laut Timur".

Namun pihak AS justru menasihati Organisasi Hidrografi Internasional, agar lebih memilih nama yang diajukan Jepang, "Laut Jepang".

Pihak Korea berargumen, sepanjang masih belum ada yang disepakati secara internasional macam sekarang ini, kedua nama sudah selayaknya digunakan.

Dalam sejarahnya nama "Laut Jepang" pernah dipaksakan untuk digunakan secara sepihak pada masa penjajahan Jepang di Semenanjung Korea sepanjang tahun 1910-1945.

Dalam sebuah komentar yang ditayangkan situs resmi pemerintahan Korut, Uriminzokkiri, pemerintah komunis itu menyebut tindakan AS sebagai suatu tindakan mengerikan yang memicu kemarahan nasional. Tindakan AS juga dinilai telah mendukung upaya distorsi Jepang, terkait sejarah masa lalu invasinya di wilayah itu.

Selain itu, penggunaan nama dalam bahasa Jepang sekaligus juga menunjukkan kuatnya keinginan Negeri Matahari Terbit untuk terus berupaya mengklaim kawasan perairan dan Kepulauan Dokdo yang berada di perairan yang sama. Tidak hanya mengecam AS, Korut juga mengkritik Korsel, karena tidak secara serius menyikapi persoalan itu.

Korut menyebut kondisi seperti itu dinilainya terjadi, lantaran Korsel tidak mampu mempertahankan dirinya sendiri dan tetap mempermalukan dirinya sendiri. Pemerintah Korsel telah bersumpah untuk mencari pengakuan dunia internasional, atas nama yang mereka tetapkan yakni "Laut Timur".

Mereka juga berupaya menghindari langkah Tokyo untuk menginternasionalkan isu sengketa wilayah di Kepulauan Dokdo. 
sumber: Kompas.com