BLANGKEJEREN | ACEH MINUTES - Nasib naas berakhir tragis menimpa seorang anggota Pos Polsek (Pospol) Persiapan Pantan Cuaca, Kabupaten Gayo Lues (Galus) bernama Briptu Almunawar. Pria lajang berusia 22 tahun itu menghembuskan nafas terakhir seusai terkena serangan pedang secara tiba-tiba, tepat mengenai dada dan perutnya.
Pelaku, bernama Satuman berusia 40 tahun merupakan penjaga kebun milik orang tua korban. Insiden bermula dari laporan orangtua korban, Abu Rairah bahwa ternak pelaku dibiarkan berkeliaran di kebunnya. Tak terima perlakuan itu, korban berusaha menemui korban di rumahnya, tetapi nasib berkata lain, pelaku sudah mempersiapkan sebilah pedang, sebelum korban mempertanyakan laporan orangtuanya.
Insiden itu terjadi di rumah pelaku, kawasan Ise-ise, perbatasan Kabupaten Aceh Tengah yang berjarak 500 meter dengan wilayah Gayo Lues pada Sabtu (24/9). Awalnya, Abu Rairah sempat perang mulut dengan pelaku asal Kutacane, Agara, mempertanyakan hewan ternak masuk ke kebunnya.
Hal itu diungkapkan Wakapolres Galus Kompol Anwar S Bin Salem kepada Serambi, Senin (26/9). Disebutkan, korban meninggal dunia pada Sabtu (24/9) siang, sekitar pukul 14.00 WIB dan telah dimakamkan oleh keluarga korban pada hari yang sama.
Disebutkan, Almunawar yang datang sendiri ke rumah pelaku, tidak sempat memberi perlawanan saat diserang. Karena, begitu tiba di rumah, tiba-tiba pelaku melakukan serangan mendadak, sebilah pedang panjang dihujamkan ke tubuh korban, bagian dada dua kali dan perut satu kali, tetapi tembus ke belakang.
Korban langsung jatuh bersimbah darah di rumah pelaku. Warga dan keluarga korban yang mengetahui peristiwa itu langsung melarikan korban ke Puskesmas Isak, tetapi korban menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan, sebelum sampai ke Puskesmas. Sedangkan pelaku langsung melarikan diri seusai menghabisi salah satu anggota pengayom masyarakat itu.(serambinews.com)
Pelaku, bernama Satuman berusia 40 tahun merupakan penjaga kebun milik orang tua korban. Insiden bermula dari laporan orangtua korban, Abu Rairah bahwa ternak pelaku dibiarkan berkeliaran di kebunnya. Tak terima perlakuan itu, korban berusaha menemui korban di rumahnya, tetapi nasib berkata lain, pelaku sudah mempersiapkan sebilah pedang, sebelum korban mempertanyakan laporan orangtuanya.
Insiden itu terjadi di rumah pelaku, kawasan Ise-ise, perbatasan Kabupaten Aceh Tengah yang berjarak 500 meter dengan wilayah Gayo Lues pada Sabtu (24/9). Awalnya, Abu Rairah sempat perang mulut dengan pelaku asal Kutacane, Agara, mempertanyakan hewan ternak masuk ke kebunnya.Hal itu diungkapkan Wakapolres Galus Kompol Anwar S Bin Salem kepada Serambi, Senin (26/9). Disebutkan, korban meninggal dunia pada Sabtu (24/9) siang, sekitar pukul 14.00 WIB dan telah dimakamkan oleh keluarga korban pada hari yang sama.
Disebutkan, Almunawar yang datang sendiri ke rumah pelaku, tidak sempat memberi perlawanan saat diserang. Karena, begitu tiba di rumah, tiba-tiba pelaku melakukan serangan mendadak, sebilah pedang panjang dihujamkan ke tubuh korban, bagian dada dua kali dan perut satu kali, tetapi tembus ke belakang.
Korban langsung jatuh bersimbah darah di rumah pelaku. Warga dan keluarga korban yang mengetahui peristiwa itu langsung melarikan korban ke Puskesmas Isak, tetapi korban menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan, sebelum sampai ke Puskesmas. Sedangkan pelaku langsung melarikan diri seusai menghabisi salah satu anggota pengayom masyarakat itu.(serambinews.com)
