Rabu, 17 Agustus 2011

Kisah Pemikul Tandu Jenderal Soedirman yang Terlupakan

Kediri: Entah berapa banyak pejuang yang berjasa membela kemerdekaan RI. Namun di hari tua, mereka justru hidup miskin dan bahkan tak mendapat penghargaan atas jasa-jasa itu. Keberadaan mereka pun seolah-olah terlupakan.

Satu di antaranya Juwari. Melihat tubuhnya yang renta, siapa sangka pria asal Kediri, Jawa Timur, itu berperan penting dalam perjuangan. Ya, ia adalah pemikul tandu Jenderal Besar Soedirman.

Semasa mudanya, Juwari turut berjuang bergerilya bersama Sang Jenderal Besar meskipun hanya memikul tandu sekitar tahun 1948. Ia pun bertanggung jawab mengawal keselamatan Soedirman bersama keempat rekannya yakni Cokropranolo, Suparjo Rustam, Sumondo, dan Heru Cokro.

Tak hanya itu, rumahnya di Kediri pun kerap menjadi tempat menginap Soedirman. Tak heran bila masih banyak ditemukan barang-barang milik Jenderal Besar di rumah itu seperti cangkir, bendera Merah Putih, kursi, dan meja. Lantaran itu, Juwari tak pernah mau angkat kaki dari rumah tersebut.

Sayang. Jasa-jasa si pemikul tandu seolah hilang ditelan zaman. Di usia senjanya, Juwari hidup miskin. Rumahnya yang menjadi saksi sejarah pun reyot.

Sepeninggal Jenderal Besar Soedirman, Juwari bertahan hidup sebagai seorang petani. Hidupnya pas-pasan. Juwari mengaku tak pernah mendapat perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah. Ia bahkan tak pernah menerima kunjungan dari wakil pemerintah.

Meski demikian, pria yang kini berusia 81 tahun itu tak pernah mengeluh. Ia tetap menyimpan semua kenangan tentang semangat kepahlawanan Jenderal Soedirman dalam memorinya. Tak jarang ia membagi kisah perjuangan itu kepada siapapun yang berkunjung.� Baginya, kenangan itu tak akan pernah lekang dimakan waktu.(RRN)Sumber metrotvnews.com