Rabu, 17 Agustus 2011

13 Pin MoU Belum Terwujud

Foto: Antara
BANDA ACEH - Dari 71 komitmen yang disepakati antara Pemerintah RI dan pimpinan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang melahirkan Nota Kesepahaman (MoU) Helsinki pada 15 Agustus 2005, ada 13 pasal yang hingga kini setelah enam tahun peristiwa bersejarah tersebut berlalu, belum terwujud.

Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, menegaskan hal itu dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Aceh, T Setia Budi, pada acara peringatan enam tahun perdamaian Aceh yang turut dihadiri Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Edi Mulyono, Kajati Muhammad Yusni , dan Ketua BRA Haniff Asmara, di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

Menurut Gubernur, sampai saat ini belum semua butir sebagaimana disepakati dalam MoU Helsinki yang telah berjalan di Aceh. Dari 71 komitmen yang disepakati kedua belah pihak, ada 13 pasal lagi yang belum terealisasi. Antara lain, pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR), Pengadilan HAM, serta pembentukan Komisi Bersama Penyelesaian Klaim,” katanya tanpa merinci ke 13 pasal yang dimaksudkannya itu.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda T Setia Budi di depan sejumlah warga yang memenuhi pelataran depan Masjid Raya Baiturrahman, Gubernur juga mengungkapkan bahwa di usia enam tahun MoU Helsinki, Aceh masih harus terus berbenah dengan sasaran meningkatkan kesejahteraan rakyat, mewujudkan keadilan dan mengurangi kesenjangan pembangunan antardaerah.

Ruh perdamaian tidak akan berjalan mulus manakala masih ada kesenjangan yang tajam antara perkembangan sektor perkotaan dengan pedesaaan, masih tingginya tingkat kemiskinan dan jumlah pengangguran,” katanya.

Meski demikian, Gubernur juga mengatakan bahwa untuk ukuran sebuah penyelesaian konflik modern yang pernah ada di dunia, perdamaian Aceh adalah sesuatu yang membanggakan. “Tidak salah jika dunia internasional merekomendasikan perdamaian Aceh sebagai salah satu model ideal penyelesaian konflik politik di beberapa negara,” ujarnya.

Peringatan enam tahun Aceh Damai ini juga diisi pembacaan doa yang dipimpian Imam Besar Masjid Raya,Azman Ismail, acara peringatan MoU juga dirangkai dengan Tausiah oleh  Samsul Rizal MA (Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Ar Raniry), dan pemberian santunan kepada anak yatim, serta buka puasa bersama.

Seperti peringatan serupa pada tahun-tahun sebelumnya, peringatan enam tahun perdamaian Aceh ini juga dilukiskan dengan simbol pelepasan burung merpati oleh sejumlah unsur Muspida Aceh, di pelataran depan masjid kebanggaan masyarakat Aceh itu.
Sumber: waspadaonline