Kamis, 11 Agustus 2011

Dikejar WH, Geusyik Gudang Nyebur ke Laut

LHOKSEUMAWE - Tidak ada pilihan lain, alternatifnya ya menceburkan diri ke laut. Inilah yang dilakukan M Gade (40), warga Desa Pusong Baru, Lhokseumawe, ketika dikejar anggota Satpol PP dan WH, Rabu (10/08) sekitar pukul 11.05 WIB.

Satpol PP dan WH mengejar Gade karena gubuk miliknya di dekat pantai kawasan KP3 Lhokseumawe menjadi tempat berkumpul sejumlah nelayan, termasuk oknum aparat keamanan yang tidak berpuasa. Di gubuk kecil itulah mereka makan, minum dan merokok, saban siang.

Gade merupakan kepala gudang ikan jemur. Oleh masyarakat setempat, Gade dipanggil dengan sebutan Geusyik Gudang.

Gade terus saja berlari ke arah tanggul. Pria berbadan lebar yang tidak memakai baju ini sempat kesulitan melewati batu besar yang menjadi bangunan tanggul. Dua anggota Satpol PP dan WH berupaya menangkap. Tapi terlambat. Ceubruuum... Gade terjun ke laut.

Badannya yang berat tidak tenggelam. Malah mengapung di permukaan air. Lalu, ia berenang sejauh sepuluh meter. Entah karena lelah, Gade kembali ke tepi. Duduk di bebatuan kaki tanggul laut. Anggota Satpol PP dan WH melambaikan tangannya ke arah Gade sebagai isyarat agar ia naik ke pantai.

“Apa kejar-kejar saya. Saya cuma duduk saja tadi,” kata Gade sembari melompat lagi ke laut. Lima detik kemudian, ia kembali ke tepi. “Ho peng lon (kemana uang saya),” tanya Gade kepada dirinya sendiri.
“Itu lihat di belakang,” seru seorang anggota Satpol PP. Gade berenang. Secepat kilat, tangannya menyambar selembar uang Rp50 ribu yang terombang-ambing di atas gelombang laut.
Satpol PP dan WH masih menunggu. Di atas tanggul sudah ramai nelayan bersama para bocah. Mereka menonton. Tak ada komentar.

Walau Gade akhirnya naik. Tapi menjauh dari tempat berdiri Satpol PP dan WH. Lalu, ia kembali mengambil langkah seribu. Satpol PP dan WH tak tinggal diam. Mereka kompak mengejar. Gade yang perutnya buncit, terkapar di sudut rumah seorang nelayan. Satpol PP langsung memborgol tangan Gade.

“Jangan borgol tangan saya, ini seperti maling,” keluh Gade sembari meronta. Satpol PP dan WH mengepungnya. Ramai warga juga mendekat.

Seorang perempuan paruh baya memeluk Gade. Memberi perlindungan.
“Jangan pukul abang saya,” katanya.

“Tidak kami pukul, hanya kami bawa untuk diberi pembinaan,” timpal seorang anggota WH. Perempuan itu masih menjerit. Memohon belas kasihan.

Gade yang basah kuyup menolak bangun kalau tangannya masih diborgol. Satpol PP melepaskan borgol itu. Gade digiring ke sebuah sumur. Mandi. Adiknya yang perempuan mengambil pakaian lain. lantas Gade dibawa ke mobil patroli.
sumber: atjehpost.com