Rabu, 21 September 2011

[Lhokseumawe] Unimal Lumpuh

LHOKSEUMAWE | ACEH MINUTES – Aktivitas perkuliahan di Universitas Malikul Saleh (Unimal) Lhokseumawe lumpuh total sehubungan aksi demo mahasiswa menuntut transparansi pengelolaan dana organisasi mahasiswa dan beasiswa sejak Senin (19/9). Hingga tadi malam mahasiswa masih menyegel dan menduduki biro rektor. Sedangkan penyegelan lima fakultas--Pertanian, Teknik, Fisipol, Hukum, dan Ekonomi--dilaporkan sudah dibuka.

Aksi demo berawal Senin (19/9) pagi sekitar pukul 10.00 WIB dengan sasaran Biro Rektor Unimal di Reuleut. Karena tak ada pihak rektorat yang menemui mereka, akhirnya mahasiswa mendirikan tenda menduduki biro rektor. Kemudian pada Senin sore, sekitar pukul 17.00 WIB, mahasiswa menyegel biro rektorat. Belum cukup sampai di situ, mahasiswa juga menyegel lima fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Teknik, Fisipol, Hukum, dan Ekonomi.

Sepanjang hari Senin yang merupakan hari pertama kuliah mahasiswa baru, aktivitas kampus terlihat berjalan meski tidak efektif. Apalagi lima fakultas ikut disegel oleh ratusan mahasiswa.

Aksi demo berlanjut hingga Selasa kemarin bahkan semakin panas. Mahasiswa memblokir pintu gerbang kampus sehingga dosen dan mahasiswa yang tak terlibat aksi tak bisa masuk. “Setiba di kampus ternyata pintu fakultasnya sudah digembok, kami memilih pulang,” kata seorang mahasiswa.

Temui mahasiswa
Sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (20/9), Pembantu Rektor III (Bidang Kemahasiswaan), Dahlan Arahman dan Pembantu Rektor II (Bidang Keuangan) Marbawi menemui mahasiswa. Kehadiran kedua pembantu rektor tersebut langsung saja disambut oleh demonstran dengan cecaran pertanyaan seputar penglolaan dana mahasiswa dan beasiswa yang tak kunjung cair.

Pembantu Rektor III menjelaskan, dari Januari hingga awal Juni 2011 tak ada dana. Kontrak diajukan ke Bagian Keuangan pada bulan April dan pada 17 Juni 2011 baru dicairkan dana dari bagian keuangan ke rekening Pembantu Rektor III. “Rekening Pembantu Rektor III dibenarkan negara,” kata Dahlan.

Penjelasan juga disampaikan Pembantu Rektor II, Marbawi yang membidangi keuangan. Menurutnya, dana beasiswa untuk prestasi baru 30 persen dicairkan. Marbawi juga mengaku ada dana pengembangan penalaran, minat dan bakat mahasiswa sebesar Rp 570 juta, dana pengembangan kapasitas organisasi mahasiswa Rp 280 juta, dana pembinaan kegiatan minat dan bakat mahasiswa Rp 214 juta, dana pembinaan organisasi mahasiswa Rp 196 juta, dana penerimaan karya ilmiah mahasiswa Rp 25 juta, belanja bantuan beasiswa Rp 565 juta, dan dana penyelenggaraan program mahasiswa wirausaha Rp 510 juta. “Tapi tak semua dana itu dikelola Pembantu Rektor III. Juga tidak semua untuk ormawa, karena juga ada untuk pembelian barang,” katanya.

Ultimatum rektor
Ketua BEM Unimal, Darmadi mengatakan, penjelasan yang disampaikan oleh Pembantu Rektor III dan II tak bisa diterima oleh mahasiswa. Mahasiswa menilai selama ini tak ada transparansi dalam hal pengelolaan dana mahasiswa. “Setelah terjadi demo baru ada penjelasan,” kata Darmadi.

Darmadi yang dihubungi tadi malam menegaskan, Rektor Unimal harus bertanggungjawab terhadap pengelolaan dana yang tidak transaparan itu. Mahasiswa menuntut Rektor Unimal mengambil sikap tegas terhadap Pembantu Rektor II dan III. “Kami mengultimatum rektor, jika sampai Rabu (21/9) pukul 12.00 WIB rektor belum mengambil sikap terhadap kedua pembantu rektor tersebut, kami akan mengajukan surat resmi ke Dikti,” tandas Darmadi.

Darmadi menginformasikan, meski hingga Selasa malam mereka masih menduduki dan menyegel biro rektor tetapi penyegelan lima fakultas sudah dibuka menyusul adanya pertemuan antara mereka dengan Pembantu Rektor II dan III. “Biro Rektor Unimal masih kami gembok dengan rantai. Kami akan tetap melakukan aksi ini sampai adanya sikap tegas dan penjelasan yang bisa dipertanggungjawabkan dari rektor,” kata Darmadi.(serambinews.com)