Kamis, 22 September 2011

Kelaparan, Tentara Curi Persediaan Warga

Ilustrasi
SEOUL | ACEH MINUTES - Korea Utara menerapkan tindakan keras terhadap tentara di kota bagian timur laut yang mencuri barang-barang penduduk setempat. Para tentara itu tidak dapat bertahan hidup hanya dengan bergantung pada jatah makanan mereka, kata sebuah laporan, Rabu (21/9/2011).

Polisi militer telah ditempatkan di berbagai tempat di jalan-jalan kota Hyesan untuk memeriksa identitas tentara, kata Daily NK, surat kabar dalam jaringan yang dikelola para pembelot dan berbasis di Seoul. Para tentara Korea Utara seharusnya menerima sekitar 800 gram (28 ons) makanan per hari dalam ransumnya tetapi kali ini menyusut menjadi sekitar 540 gram, kata laporan itu.

"Mereka lapar dan mereka menuju pertanian lokal untuk mencuri (makanan)," kata Daily NK, mengutip seorang sumber di Hyesan. "Cuaca semakin dingin dan jumlah tentara yang meninggalkan posnya semakin meningkat."

Sejak Juni sebuah pusat pelatihan militer di Hyesan hanya menyerahkan sekitar 170 gram makanan. Tentara yang lapar juga telah mencuri pakaian, sepatu dan barang-barang lainnya dari rumah di siang hari bolong untuk dijual di pasar, katanya.

Korut memiliki kebijakan Songun yang mengutamakan kesejahteraan militer. Tapi ada beberapa laporan yang menyebutkan bahwa tentara juga menderita kekurangan pangan bersama dengan warga sipil.

Negara itu dilanda kelaparan pada 1990-an yang menewaskan ratusan ribu rakyatnya dan telah bergantung pada bantuan pangan internasional sejak itu. Namun bantuan dari program PBB telah berkurang akibat kekesalan internasional atas program misil dan nuklir Korea Utara. Seoul menangguhkan pengiriman bantuan beras dan pupuk tahunannya pada 2008.

Korea Utara tahun ini meminta Amerika Serikat dan negara lainnya untuk bantuan makanan, tetapi ada perbedaan pandangan atas persyaratan. Badan PBB mengatakan, enam juta orang di negara itu sangat membutuhkan makanan. Namun sejumlah pejabat Korea Selatan yang skeptis mengatakan, Korea Utara ingin meningkatkan persediaan pangan perayaan peringatan kelahiran ke-100 bapak bangsa negeri itu, Kim Il-Sung, tahun depan.(kompas,com)