Minggu, 18 September 2011

Adnan Beuransah Diteriaki Turun Saat Berpidato

SIGLI | ACEH MINUTES - Turun... turun... Demikian teriakan sejumlah pengunjung yang memadati Masjid Reubee, Kecamatan Delima, Pidie, ketika Tgk Adnan Beuransah berpidato menyampaikan kata sambutan pada acara pengukuhan Pengurus Besar Rabitah Mutaalimin Pidie (PB Rampi) Aceh, yang dipusatkan di masjid tersebut, Jumat (16/9) malam lalu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi, kemarin, keluarnya teriakan minta turun itu, disebut-sebut karena materi pidato yang disampaikan Adnan sempat melebar ke masalah politik. Namun, yel-yel pengunjung itu tidak sampai mengganggu tertib acara prosesi pengukuhan PB Rampi, karena Adnan akhirnya turun sendiri dari mimbar setelah merasa pidatonya tuntas.

Menurut beberapa pengunjung, pada awalnya kegiatan seremonial yang dibuka dengan pembacaan kitab suci Alquranul Karim itu berjalan lancar dan tak terlihat atau terdengar sikap menentang dari pengunjung. Begitu juga, ketika protokol mempersilakan Adnan yang memang diundang khusus untuk menyampaikan kata sambutan pada acara pengukuhan 15 personil pengurus organisasi itu.

Namun, sekitar empat menit Adnan Beuransah yang juga Ketua Komisi A DPRA itu menyampaikan sambutannya, tiba-tiba terdengar suara teriakan sejumlah pengunjung, turun... turun.... Di tengah yel-yel yang semakin lama semakin nyaring itu, terdengar pula ucapan pengunjung, Turun... turun... Jangan berkampanye dan berbicara politik di sini...

Pada saat itu, isi sambutan yang disampaikan Adnan sempat menyinggung masalah politik dalam pengertian luas, termasuk menyebutkan bahwa berorganisasi adalah politik. Menyadari pengunjung tidak menyukai isi pidatonya, Adnan pun mengubah haluan sambutan dan tidak lagi menyinggung-nyinggung masalah politik. Tapi, pengunjung tetap ngeyel dengan terus berteriak turun... turun...

Beberapa menit kemudian, menyadari pengunjung tak lagi bisa diajak kompromi dan merasa pidato sambutan yang disampaikannya sudah cukup memadai, Adnan memutuskan turun dari mimbar dengan memberikan salam penutup. Itu keputusan tepat, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,kata seorang warga yang minta namanya tidak ditulis.

Sementara itu, Adnan Beuransah, yang coba dihubungi Serambi, Sabtu (17/8) kemarin, guna diminta klarifikasi terkait masalah tersebut, tidak berhasil dihubungi. Upaya menghubunginya melalui telepon juga gagal karena handphone-nya bernada tidak aktif. Demikian pula pesan pendek (SMS) yang sempat dikirim, juga tidak ada balasannya.(Serambinews.com)