Kamis, 25 Agustus 2011

Seribu Warga Sumbar Mudik Naik KRI

ACEH MINUTES] PADANG - Kepala Kantor Penghubung Pemerintah Daerah Sumatera Barat di Jakarta, Nadiar, menyatakan seribu orang warga Minangkabau akan mudik bersama menggunakan kapal milik TNI KRI Tanjung Nusanive pada Lebaran Idul Fitri 1432 Hijriah.

"Hingga malam ini sudah ada seribu warga Sumbar yang mendaftar ke Kantor Perwakilan Pemda Sumbar di Jakarta untuk pulang ’basamo’ (mudik, red) dengan menggunakan KRI Tanjung Nusanive," kata Nadiar saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (24/8/2011).

Dia menjelaskan, mudik perantau Minangkabau dengan menggunakan KRI Tanjung Nusanive berkat kerja sama BK3AM Jakarta dan Ikatan keluarga Canduang Koto Laweh (IKCK).

Kapasitas penumpang KRI Tanjung Nusanive sendiri diperkirakan mencapai 1.200 orang, dan hingga saat ini bagi warga Minangkabau yang ingin mudik, Kantor Pemwakilan Pemda Sumbar di Jakarta masih membuka pendaftaran.

KRI Tanjung Nusanive itu akan bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Jumat (26/8), diperkirakan sampai di Pelabuhan Teluk Bayur, Sabtu (27/8/2011). "Kapal itu nantinya akan kembali ke Jakarta setelah lebaran membawa perantau yang mudik tersebut," kata Nadiar.

Nadiar menambahkan, diperkirakan jumlah pemudik dari Jakarta menuju Sumbar mencapai 3.000 orang. Jumlah tersebut termasuk kemungkinan adanya perantau yang "pulang basamo" dengan beberapa bus, pesawat, atau mobil pribadi.

Dalam "pulang basamo" ini perantau diberi kemudahan baik dalam proses registrasi ataupun biaya. Perantau yang pulang dibebani biaya Rp 500.000 untuk ongkos pulang dan pergi dengan tujuan membantu perantau kurang mampu.

"Saat ini, tiket untuk pulang ke Padang harganya di atas Rp 500.000 untuk bus dan Rp1 juta untuk pesawat, sebab itu kemudahan ini hendaknya dapat dimanfaatkan para perantau Minangkabau," katanya.

Ia mengharapkan pemerintah kabupaten dan kota masing-masing dapat mengakomodasikan bus jemputan bagi perantau yang diangkut KRI Tanjung Nusanive.
sumber: Kompas.com

Bener Meriah kurang dana amankan hutan

ACEH MINUTES] BANDA ACEH - Pemeritah Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, kekurangan dana untuk melakukan pengamanan hutan yang termasuk di dalamnya operasi ilegal logging dan kebakaran hutan.

Kepala Bidang Pengamanan Hutan Kabupaten Bener Meriah Syamsuddin di Redelong, mengatakan, anggaran untuk pengamanan hutan yang ada di Dinas Kehutanan dan Perkebunan saat ini hanya Rp20 juta dalam setahun. "Dengan jumlah dana sebesar itu, kita mempunyai keterbatasan dalam pengamanan hutan di Bener Meriah," katanya, tadi malam.

Pada tahun sebelumnya, pengamanan hutan di Bener Meriah mempunyai tim Upes Api, Pawang Api, namun karena keterbatasan dana, untuk tahun 2011 ini tidak ada lagi, hanya ada jaga wana.

Jumlah personil jaga wana di Bener Meriah 64 orang yang dibagi sepuluh kecamatan. Luas hutan lindung di daerah berhawa dingin itu 64.636 hektare, hutan produksi 67.016 ha, HPL 3.332 ha dan APL 62,706 ha, berdasarkan SK Menhut No.170 tahun 2000.

Syamsuddin mengatakan, pada saat kemarau panjang sering terjadi kebakaran hutan. Titik api seringkali terjadi di hampir setiap kecamatan, terutama Kecamatan Syiah Utama, Permata, Pinte Rime Gayo, Mesidah, dan Kecamatan Bukit.

Pada saat kemarau, suhu di Bener meriah terasa sangat panas, sehingga memicu terjadinya kebakaran hutan dan semakin sulit dipadamkan, karena api dengan mudah menjalar membakar kawasan hutan.

Kebakaran hutan adalah fenomena yang kerap terjadi di kemarau dengan kondisi suhu cukup panas, sehingga saat terjadi kebakaran hutan sulit untuk dipadamkan, apalagi hutan yang terbakar itu banyak ditumbuhi semak belukar.

Dampak dari kebakaran semak belukar itu, juga seringkali menghanguskan hutan pinus bahkan menjalar ke areal perkebunan milik warga. Kebakaran yang terjadi di kawasan hutan lindung juga sulit dipadamkan karena berada pada bagian tengah hutan, sehingga sulit untuk ditembus mobil pemadam. Selain kebakaran hutan, aksi penjarahan hutan terutama hutan lindung juga kerap terjadi di Bener Meriah, kata Syamsuddin.

"Kita sebenarnya berusaha menggelar operasi-operasi gabungan untuk melakukan pemberantasan ilegal logging, namun kita kekurangan dana, sehingga tidak begitu efektif," kata Syamsuddin. Ia berharap pemerintah menambah anggaran untuk pengamanan hutan, sehingga bisa bekerja secara efektif.

"Tentunya dengan penambahan anggaran kita dapat bekerja lebih efektif lagi dalam melakukan pengamanan hutan di Bener Meriah, sehingga kita dapat menghindari bencana alam seperti kebakaran hutan, longsor, banjir serta kepunahan ekosistem," demikian Syamsuddin.
sumber: Waspadaonline

Tiket Kadaluarsa, 7 Penumpang KA Diturunkan Paksa di Semarang

ACEH MINUTES] SEMARANG - Tujuh penumpang dari beberapa kereta bisnis dan eksekutif diturunkan paksa di Stasiun Tawang Semarang karena kedapatan menggunakan tiket kadaluarsa. Hukumannya, mereka diharuskan membeli tiket plus dikenakan denda.

Pemeriksaan dilakukan petugas gabungan saat kereta transit di Stasiun Tawang Semarang, Rabu (24/8/2011) malam. Baik kereta tujuan Jakarta maupun Surabaya dicek. Hasilnya, tujuh orang diketahui tak bertiket resmi.

"Tiket mereka kadaluarsa, digunakan sebulan lalu," kata Wakil Kepala Stasiun Tawang Totok Supriyanto.

Totok menjelaskan, ke-7 orang tersebut merupakan penumpang beberapa kereta. Salah satunya berasal dari KA Gumarang Jurusan Surabaya-Jakarta. Meski sempat bernegosiasi alot, petugas tidak bisa menolerir kesalahan itu.

Apa pun alasannya, lanjut Totok, penumpang harus mempunyai tiket sebelum naik atau melanjutkan perjalanan. Sebab itu, petugas meminta penumpang 'nakal' turun dan membeli tiket plus denda. Jika tidak, mereka tak akan diizinkan naik kereta.

"Pemeriksaan akan terus dilakukan. Ini demi keamanan dan kenyamanan," katanya.

Berdasarkan data, kereta yang transit, berangkat, dan pergi dari Stasiun Tawang pada malam hari diantaranya Gumarang (Surabaya-Jakarta), Senja Utama (Semarang-Jakarta), Harina (Semarang-Bandung), Bangunkarta (Jakarta-Jombang), dan Sembrani (Surabaya-Jakarta).
sumber: detik.com

Ribuan Pemudik Banjiri Stasiun Tawang Semarang

ACEH MINUTES] SEMARANG - H-6 Lebaran, Stasiun Tawang Semarang mulai dibanjiri pemudik. Dibanding tahun lalu pada periode yang sama, jumlahnya meningkat 15 persen.

Berdasarkan data di Posko Mudik Stasiun Tawang Semarang, hingga saat ini, pemudik yang datang ke Semarang menggunakan kereta api, baik ekonomi maupun bisnis dan eksekutif, berjumlah 4.043 orang. Sementara yang berangkat, kurang lebih 2.500 orang.

Para penumpang ini berasal dari berbagai kereta yang transit atau berangkat dari Semarang, seperti Gumarang (Surabaya-Jakarta), Senja Utama (Semarang-Jakarta), Harina (Semarang-Bandung), Bangunkarta Ekspres (Jakarta-Jombang), dan Sembrani (Surabaya-Jakarta), Argo Sindoro (Semarang-Jakarta), dan Argo Muria (Semarang-Jakarta).

"Jumlah tersebut meningkat 15% dibandingkan pada Lebaran tahun lalu pada periode yang sama," kata Wakil Kepala Stasiun Tawang, Totok Supriyanto, Rabu (24/4/2011) malam.

Untuk kenyamanan penumpang, pihak stasiun mengatur kuli panggul. Saat kereta baru berhenti, petugas gabungan, dari PT KA, kepolisian, dan TNI kerap kali harus turun tangan begitu mengetahui kuli panggul berebutan mencari penumpang yang membutuhkan jasa.

"Mereka (kuli panggul) kita beri pemahaman agar tidak berebut atau memaksa penumpang," kata Totok.

Sementara, untuk keamanan, pihak stasiun bekerja sama dengan kepolisian melakukan penjagaan. Mereka siaga di posko untuk mengantisipasi hal-hal buruk selama mudik dan arus balik berlangsung.
sumber: detik.com

Puncak Mudik Angkutan Udara H-1, Arus Balik H+4

ACEH MINUTES] JAKARTA - Kementerian Perhubungan memprediksi puncak arus mudik dengan angkutan udara terjadi pada H-1 menjelang lebaran. Sedangkan puncak arus balik pada hari keempat setelah lebaran.

"Arus mudik menggunakan moda transportasi udara akan mencapai puncak pada H-1 dan arus balik pada H+4," tutur Direktur Kelaikan Udara Ditjen Hubungan Udara Kementerian Perhubungan, Yurlis Hasibuan, saat Konferensi Pers Persiapan Angkutan Udara Lebaran Tahun 2011 di Hotel Milennium, Jalan AR Fachruddin 3, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2011).

Kemenhub juga akan memantau tarif angkutan udara. Ia mengimbau maskapai penerbangan untuk memasang harga yang masuk akal.

"Soal tarif kita terus memantau. Kita sudah meminta kepada maskapai untuk memasang harga tidak melewati batas atas. Sosialisasi tarif juga kita minta untuk lebih transparan, dengan memasang harga tiket di depan loket penjualan di bandara," tambah Kasubdit Sistem Informasi dan Pelayanan Udara Ditjen Hubungan Udara, Kementerian Perhubungan, J. Puspachinta pada kesempatan yang sama.

Persiapan yang dilakukan Kemenhub adalah pembuatan posko di beberapa bandara dan pengecekan kelaikan pesawat. Akan ada beberapa bandara yang akan dioperasikan 24 jam untuk mengantisipasi kenaikan penumpang yang signifikan, akibat adanya penerbangan ekstra.

"Kesiapan fasilitas landasan dan listrik sudah bisa dipenuhi, ada 24 bandara yang diperkirakan akan melonjak penumpangnya. Bandara yang akan dioperasikan 24 jam antara lain; Hang Nadim di Batam, Sepinggan di Balikpapan, Sam Ratulangi di Manado, Juanda di Surabaya, dan tentu Soekarno-Hatta," terang Direktur Bandar Udara Dirjen Hubungan Udara Kementerian Perhubungan, Bambang Tjahyono.
sumber: detik.com